Selasa, 13 Oktober 2009

PORTFOLIO

Blog ini dibuat oleh Tri Natalie Read, mahasiswi London School of Public Relations Jakarta kelas MKT11-2c untuk memenuhi tugas untuk subject Development of Communication Technology

Curriculum Vitae

Natalie
021 94199618


Personal information

• Name : Natalie Read
• Address : purimutiara 1 no 29 jak sel
• Date of birth : 24 october 1988
• Height / Weight : 167 cm / 50 kg
• Skin : white
• Gender : female
• Religion : moslem
• Marital status : single

Formal education

• Collage : London school (2007)
• Senior high school : SMU islam Al-azhar pusat (2004-2007)
• Junior high school : SMP islam Al-azhar pusat (2001-2004)
• Elementary school : SD islam Al-azhar pusat (1994-2001)

Informal education

• Modeling school : john casablancas (2001)
• Ice skating : taman anggrek (1998-2003)

Language skill

• Bahasa Indonesia
• Inggris










Working experience

MC
• Mercedez Benz Taman Anggrek Mall 2006
• Spider Man 3 Taman Anggrek Mall 2007
• Bob the builder PIM 2 2007
• Sponge Bob senayan City 2007
• Opening of Belezza House of Belezza 2007
• Resto Biliton Bistro Grand opening Plaza Senayan 2007
• Flod fly and win Taman anggrek mall 2007
• Power Puff Girls Supermall karawaci 2007
• Batman Supermall Karawaci 2008
• Esia JW marriot hotel 2008
• Xl JW marriot hotel 2008
• High end bazaar Grand Indonesia 2009
• Kids strawberry short cake Grand Indonesia 2009
• Performing afgan nista Emporium pluit 2009
• Bazzar Grand Indonesia 2009
• Grand Opening Grand Indonesia Grand Indonesia 2009
Shopping town and Hotel
Allure batik Grand Indonesia 2009

• Usher Baker Huges JHCC 2007
• Usher golf tournament PIK 2008
• SPG Icon+ JHCC 2009

• Commercial Ad for permen Lotte and Ceramic monalisa tiles.
• Sinetron culunnya pacar ku ( Rapi Film ) 2006
• Jodoh monica 2006
• Sinetron ku t’lah jatuh cinta ( Rapi Film ) 2006
• Sinetron cemburu buta ( Soraya Film ) 2007
• Sinetron sekali pukul 3 cewek ( Soraya Film ) 2007
• Inikah rasanya cinta ( Rapi Film ) 2007
• Video klip Raden 2009
• Video klip Geisha 2009

Short Video, Organizational Communication



Pada mata kuliah Organizational Communication, kami mendapat tugas untuk membuat video singkat yang berdurasi sekitar 5 menit untuk menjelaskan suatu chapter. Saya beserta kelompok mendapat tema Horizontal, Vertical serta Cross-Channel Communication. Arti dari istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut :

- Horizontal communication : komunikasi yang terjadi pada 2 orang atau lebih dengan jabatan yang sama
- Vertical communication : komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan, atau sebaliknya
- Cross-channel communication : komunikasi yang terjadi antar departemen dalam suatu organisasi

Kisah Sukses Di Balik Bakmi Japos



Dalam mata kuliah Entrepreneurship Project, saya diminta untuk menuliskan kisah sukses seorang Entrepreneur yang memulai bisnisnya dari nol. Di mana dari kisah tersebut, ada pelajaran berharga yang dapat kita petik untuk kemudia dapat kita jadikan pelajaran berharga di kemudian hari

Kami memilih profil pemilik Bakmi Japos, Hengky Tjoa karena menurut kami Bapak Hengky memiliki sifat pantang menyerah. Walaupun sudah beberapa kali mengalami kegagalan, beliau tetap berusaha dengan kembali memulai usahanya dari nol. Kami merasa bahwa zaman sekarang kami sangat membutuhkan sifat-sifat tersebut untuk dapat bertahan di dunia bisnis yang kejam ini.
Hengky Tjoa telah menjadi tulang punggung keluarga sejak usia remaja. Untuk mencari uang, beliau juga rela melakukan apa saja yang penting halal. Namun beliau nampaknya kurang beruntung karena selalu bangkrut. Namun karena sifat pantang menyerahnya, Ia tak pernah berhenti untuk berusaha. Karena itu, lelaki yang gemar memasak ini menjual apa yang bisa dijual untuk dijadikan sebagai modal untuk berjualan mi. Iapun bersedia untuk belajar cara membuat mie sekitar satu setengah tahun. Ternyata, bakminya laris dan bisnis mi nya mulai berkembang sampai akhirnya Hengky pun sukses seperti sekarang.


Salah satu cabang dari Bakmi Japos


Dari kisah Hengky Tjoa tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Hengky memiliki sifat pantang menyerah, ulet, tidak takut gagal, bersedia belajar dari nol serta sabar. Sifat-sifat inilah yang membuat Hengky yang tadinya tidak mempunyai apa-apa bisa merasakan kesuksesan seperti sekarang dan kita hendaknya bisa belajar dari pengalaman hidup Hengky, bahwa kesuksesan tidaklah diraih hanya dalam waktu semalam saja karena itu tergantung dari usaha kita dan sifat yang kita miliki

Pillars of LSPR



RESPONSIBLE
Dalam bertanggung jawab, diperlukan juga sifat – sifat yang dalam melengkapi tanggung jawab tersebut, yaitu :
o Accountable : selalu ada penjelasan dan alasan atas apa yang telah dibuat.
o Performance : penampilan kita menunjukkan sisi pertanggungjawaban kita
o One’s behavior / obligation : sesutau yang harus kita lakukan karena memang menjadi kewajiban kita.
o Decision (ethical/moral) : dapat menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.

Areas of responsibilities:
o To self : bertanggung jawab kepada diri kita menyangkut masa depan, kesehatan, dan pendidikan.
o To family : menuruti konsul- konsul dari orangtua,lebih pada isi dan tujuannya.
o To community : bertanggungjawab pada kegiatan sosial, dan lingkungan

DESIRE
Desire adalah kemampuan untuk mengatur segala fakta dan kegiatan dalam situasi tertentu.

The disipline of focus :
Sebagai individu, harus dapat membuat fokus pada diri sendiri. Harus fokus terhadap kualitas kita.

Disipline involves :
o Physical : disipline terhadap kesehatan, olahraga, kebiasaan tidur, dan mengatur keuangan sendiri.
o Mental : disipline terhadap kebiasaan belajar, mengatur waktu, dan fokus.
o Self – disipline : displine terhadap hobi, kegiatan hidup bersosialisasi dan rekreasi
o Financial : mengatur antara butuh dan mau,dan budget pribadi kita

PERSEVERANCE
Perseverance itu maksudnya gigih. Dalam arti,kita harus tetap lanjut dan berusaha dalam waktu yang susah sekalipun. Di dalam kamus, perseverance diartikan : the ability to sustain willingness. Dan maksudnya juga kita tidak boleh menyerah dalam keadaan apapun karena segala sesuatu, pasti ada jalan keluarnya.

SELF – CONFIDENCE
Artinya punya kepercayaan pada kemampuan diri sendiri, tidak ada ketakutan yang menimpa. Dan juga, tidak menjatuhkan kepercayaan pada orang lain. Dan yang paling penting adalah bean untuk menghadapi resiko yang sangat memalukan.
Self – confidence juga dituntut untuk menggali kekuatan yang ada pada diri kita. Dari itu, kita harus saling tau akan kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri kita masing – masing. Dan kegagalan yang terjadi adalah untuk keberhasilan yang akan datang. Kegagalan yang terjadi pada diri kita adalah untuk mencapai kepercayaan diri dan membuat kita berhasil.
Kita harus percaya pada diri sendiri. Jadi ketika ada kritikan yang membuat kita lemah, kita acuhkan saja selama kritikan itu tidka benar. Dan apabila itu benar, kita coba untuk terapkan pada diri masing – masing.

INDEPENDENT
Artinya, the quality and ability to stand alone. Kita disini berdiri sendiri, dan tidak bergantung pada orang lain. Dalam segala situasi, diusahakan untuk tidak berganutng pada orang selama masih bisa dikerjakan sendiri.

Situ Gintung Berduka



Situ Gintung adalah danau kecil buatan yang terletak Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Lokasi danau ini berada di sebelah barat daya kota Jakarta. Danau seluas 21,4 ha (2008) ini telah berubah fungsi, dimanfaatkan sebagai tempat wisata taman.
Awal pembentukan situ (danau) ini adalah sebagai waduk yang berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan dan untuk perairan ladang pertanian di sekitarnya, dibuat antara tahun 1932-1933 dengan luas awal 31 ha. Kapasitas penyimpanannya mencapai 2,1 juta meter kubik. Situ ini adalah bagian dari Daerah Aliran Ci Sadane merupakan salah satu sungai utama Propinsi Banten dan Jawa Barat sumber berasal dari Gunung Salak dan Gunung Pangrango di (Kabupaten Bogor, sebelah selatan Kabupaten Tangerang) yang mengalir ke Laut Jawa panjang sungai ini sekitar 80 km dan bendungan aliran Kali Pesanggrahan. Di tengah-tengah situ terdapat sebuah pulau kecil yang menyambung sampai ke tepi daratan seluas kurang lebih 1,5 ha yang bernama Pulau Situ Gintung beserta hutan tanaman yang berada sekitarnya. Semenjak tahun 1970-an kawasan pulau dan salah satu tepi Situ Gintung dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam dan perairan.

Pada tanggal 27 Maret 2009 dini hari, wilayah Situ Gintung mengalami hujan deras yang menyebabkan pihak keamanan memberikan peringatan bahaya banjir sekitar pukul 02.00. Namun demikian, tidak ada tindakan lanjut pengamanan hingga terjadi kebobolan tanggul selebar 30 m dengan ketinggian 6 m pada sekitar pukul 04.00 WIB dan sekitar 2,1 juta meter kubik air melalui melanda pemukiman yang terletak di bawah tanggul.
Korban meninggal sedikitnya 100 orang dan masih banyak korban yang dilaporkan masih hilang, ratusan rumah warga hanyut, dan ribuan rumah lainnya di kawasan Ciputat dan Bintaro tergenang banjir.. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla mengunjungi tempat bencana pada siang hari dan berjanji akan secepat mungkin melakukan renovasi. Bencana ini juga membuat Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, memerintahkan pemeriksaan ulang semua bangunan pengatur air di wilayah DKI Jakarta.
Kita semua patut mengucapkan duka sedalam-dalamnya kepada seluruh warga yang menjadi korban dalam peristiwa itu. tetapi persoalan ini harus dikembalikan kepada proporsi yang sebenarnya dimana kejadian ini dipicu oleh kelalaian manusia. Yang disebabkan oleh lemahnya pengawasan dan pemantauan terhadap perkembangan kondisi waduk dan kemampuan daya tampung air di dalamnya. Selian itu hal ini juga disebabkan oleh manajemen tata ruang perkotaan yang masih sangat lemah sehingga mengabaikan aspek-aspek lingkungan dan daya fungsi ruang.

Tim SAR saat mengevakuasi korban

Jika kita melihat ke belakang, Waduk Situ Gitung itu dibangun pada zaman colonial Belanda pada tahun 1930, yang usianya saat ini kurang lebih sudah 76 tahun. Melihat usianya yang sudah hampir satu abad, konstruksi waduk Situ Gintung tentu sudah mengalami penyusutan. Kekuatan waduk untuk menahan air tidaklah sekuat pada saat awal waduk itu dibangun. Untuk itulah perlunya keseriusan pemerintah khususnya pemerintah Daerah Ibu Kota DKI Jakarta dalam melakukan pengawasan terhadap berbagai perkembangan dan kondisi waduk secara rutin demi menjaga dan menghindari berbagai kemungkinan terburuk yang timbul.
Pada saat pembangunan waduk tersebut, mungkin pemerintah Kolonial Belanda tidak membayangkan bahwa aka nada pertambahan jumlah penduduk yang begitu pesa di Jakarta sehingga areal kawasan sekitar waduk yang semua ruang hijau kini sudah berubah menjadi dipenuhi bangunan beton sehingga tidak mampu lagi menahan air curah hujan. Kebijakan rencana tata ruang yang salah oleh pemerintah ibu kota ini yang kemudian menjadi pemicu terjadinya volume air berlebih di dalam waduk situ gintung sampai melebihi kapasitas kemampuan daya tampung waduk. Sehingga beban debit air semakin berat dan menghancurkan bangunan waduk yang produk pemerintah Belanda itu.
Menjamurnya bangunan di sekitar areal waduk membuktikan bahwa pemerintah telah salah dalam menetapkan rencanan tata ruang wilayah sehingga mengabaikan fungsi lahan. Akibatnya waduk situ gintung menjadi ambruk oleh hempasan air. Ini merupakan bentuk kelalaian yang serius dari pemerintah daerah. Karena telah memanfaatkan lahan tidak sesuai dengan peruntukanya sehingga menyebabkan terjadiya konsentrasi air dalam jumlah banyak karena minimnya lahan yang dapat menjadi alternatife penyerapan air curah hujan pada saat musih penghujan. Untuk itu peristiwa situ gintung ini lebih tepat jika disebut dengan sebutan bencana yang dipicu oleh kelalaian pemerintah.

Sutopo Purwo, ahli perairan BPPT, menyatakan analisis pihaknya terhadap Situ Gintung menunjukkan kondisi tempat pelimpasan banjir dari situ adalah titik lemah dari jebolnya tanggul. Dokumentasi yang dilakukan BPPT pada Desember 2008 menunjukkan sebelumnya telah terjadi semacam erosi buluh. Menurut Sutopo, di dunia ini hampir 30 persen penyebab jebolnya bendungan-bendungan besar adalah erosi buluh. Namun, proses ini berlangsung tak hanya dalam waktu sekejap, tapi tahunan sehingga bisa dicegah. Munculnya mata air-mata air baru merupakan tanda adanya erosi buluh.
Pitoyo Subandrio, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, mengatakan, jebolnya tanggul akibat bencana alam. Yakni turunnya curah hujan selama sekitar lima jam membuat permukaan air naik secara signifikan yang tidak mampu ditahan pelimpah atau spillway. "Karena terjadi limpasan, spillway tak mampu lagi menahan karena hanya didisain untuk kapasitas tertentu," kata Pitoyo.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Iwan Nursyirwan, menanggapi berbagai pertanyaan media massa terkait Musibah Situ Gintung. Dikatakan Iwan, bahwa danau dan situ yang berada di Jabodetabek berada dalam kondisi terkendali, hal ini diyakinkannya karena Ditjen SDA kerap melaksanakan inspeksi sesuai prosedur, yang terakhir dilakukan melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane pada bulan Juli 2008, bahkan sebenarnya telah dibangun jogging track sebagai pembatas agar tidak ada okupasi terhadap tanggul. Hal ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) PU No 72 Tahun 1997, agar inspeksi harus dilakukan minimal satu kali dalam setahun terhadap situ, waduk, dan bendungan yang tergolong kecil. Sehingga jebolnya tanggul Situ Gintung disebabkan volume air yang terlalu besar karena surah hujan yang ekstrem.

Secara struktur, walaupun sudah tua, Situ Gintung masih berada dalam kondisi baik, dalam arti masih kuat menampung air hingga batas maksimal. Musibah Situ Gintung merupakan pengalaman bagi semua pihak untuk mengantisipasi dan mengawasi lingkungan sekitar bila terdapat kejadian hujan dengan intensitas tinggi dan sangat deras, yang terjadi selama berjam-jam. Lebih lagi, ke depan jangan ada masyarakat yang bertempat tinggal di pinggiran sungai atau di daerah sekitar bawah tanggul. Memang sangat disayangkan, bahwa terbangun rumah dengan surat ijin legal, walaupun pembangunan fondasi rumah-rumah tersebut sebenarnya dapat mengurangi kekuatan tanggul.

Ada opsi yang dapat dipakai Pemerintah Pusat sebagai solusi terhadap Situ Gintung, yakni mengembalikan fungsi situ seperti semula atau mengembalikan situ seperti awal sebelum dibangun situ, yakni menjadi sungai.
Namun, sangat ditegaskan oleh Dirjen SDA, bila kembali ke situ maka diharap untuk tidak ada lagi rumah-rumah yang dibangun di atas tanggul dan bila kembali menjadi sungai maka tidak ada lagi rumah terbangun di sepanjang DAS, karena nantinya akan menimbulkan masalah juga, yakni banjir. “Idealnya penduduk tinggal dengan jarak minimal 100 meter dari kaki tanggul”, jelas Dirjen SDA. Saat ini, dilakukan pula studi terhadap opsi tersebut yang akan selesai dalam 3 bulan ke depan, berkaitan dengan solusi situ gintung ini, kemudian akan dikonsultasikan dan diupayakan opsi tersebut untuk mulai dilaksanakan pada tahun 2010. Hal lain yang diungkapkan Iwan Nursyirwan, adalah bahwa upaya-upaya untuk menertibkan semua pihak terhadap aturan tata ruang akan memiliki resiko sosial dan pendanaan, sehingga harus dibicarakan lebih lanjut antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten.

Kebudayaan Betawi



LATAR BELAKANG
Seiring perkembangan jaman yang semakin cepat, kita mendapati bahwa semakin hilangnya batas-batas yang bisa membedakan kita dengan daerah atau kebudayaan lain yang ada di dunia. Sulit untuk mencari jati diri kebudayaan asli yang dulu pernah ada dan dijadikan panutan hidup oleh masyarakat. Dapat kita simpulkan bahwa dunia pada jaman ini bukanlah lagi ‘bulat’, melainkan sudah menjadi dunia yang ‘datar’, dimana tidak ada lagi perbedaan yang jelas antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
Di dalam sebuah kebudayaan, terdapat faktor-faktor yang membentuk tercipatanya sebuah kebudayaan tersebut. Misalnya, dari keadaan geografis dan geologis daerah tersebut, tingkat kesejahteraan masyarkat, sikap dan tingkah laku masyarakat, jumlah penduduk di daerah tersebut, dan banyak faktor lainnya.
Suku Betawi sebenarnya tergolong suku pendatang baru di Jakarta. Merupakan perpaduan etnis dan bangsa lewat perkawinan yang terjadi di masa lalu. Hal ini tentu saja berkaitan dengan banyaknya faktor - faktor yang mempengaruhi proses terciptanya kebudayaan Betawi itu sendiri, yang salah satu contohnya adalah bahasa Betawi itu sendiri. Mengingat banyaknya unsur – unsur yang mempengaruhi kebudayaan Betawi, penuli smerasa tertarik untuk mengetahi hubungan dan perkembangan unsur – unsur di dalam kebudayaan tersebut.




1. Bahasa
Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Indonesia maupun kebudayaan yang berasal dari negara – negara asing.
Ada juga yang berpendapat bahwa suku bangsa yang mendiami daerah sekitar Batavia juga dikelompokkan sebagai suku Betawi awal (proto Betawi). Menurut sejarah, Kerajaan Tarumanagara, yang berpusat di Sundapura atau Sunda Kalapa, pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kalapa, jauh sebelum Sumpah Pemuda, sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional.
Karena perbedaan bahasa yang digunakan tersebut maka pada awal abad ke-20, Belanda menganggap bahwa orang - orang yang tinggal di sekitar Batavia merupakan etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan menyebutnya sebagai etnis Betawi (kata turunan dari Batavia). Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan tearkhir menjadi Cideng), dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi.

2. Sistem Pengetahuan
Di Jakarta sebelum era pembangunan orde baru, orang Betawi terbagi atas beberapa profesi menurut lingkup wilayah (kampung) mereka masing-masing. Misalnya di kampung Kemanggisan dan sekitaran Rawabelong banyak dijumpai para petani kembang (anggrek, kemboja jepang, dan lain-lain). Dan secara umum banyak menjadi guru, pengajar, dan pendidik semisal K.H. Djunaedi, K.H. Suit, dll. Profesi pedagang, pembatik juga banyak dilakoni oleh kaum betawi. Petani dan pekebun juga umum dilakoni oleh warga Kemanggisan.
Kampung yang sekarang lebih dikenal dengan Kuningan adalah tempat para peternak sapi perah. Di Kemanggisan, banyak di dapati orang-orang yang ahli dalam pencak silat. Misalnya Ji'ih, teman seperjuangan Pitung dari Rawabelong. Di kampung Paseban banyak warga adalah kaum pekerja kantoran sejak jaman Belanda dulu, meski kemampuan pencak silat mereka juga tidak diragukan. Guru, pengajar, ustadz, dan profesi pedagang eceran juga kerap kali menjadi profesi mereka.
Warga Tebet aslinya adalah orang-orang Betawi gusuran Senayan, karena saat itu Ganefo yang dibuat oleh Bung Karno menyebabkan warga Betawi pindah ke Tebet dan sekitarnya untuk "terpaksa" memuluskan pembuatan kompleks olahraga Gelora Bung Karno yang kita kenal sekarang ini. Dikarenakan asal - muasal bentukan etnis mereka adalah multikultur (orang Nusantara, Tionghoa, India, Arab, Belanda, Portugis, dan lain-lain), profesi masing-masing kaum disesuaikan pada cara pandang bentukan etnis dan bauran etnis dasar masing-masing

3. Sistem Peralatan dan Teknologi
Betawi sekarang ini dapat kita sebut sebagai Jakarta. Ibu kota Indonesia tentu memiliki perkembangan yang bisa dikatakan paling pesat dari semua daerah yang tersebar di Indonesia. Begitu juga dengan pesatnya perkembangan tekhnologi yang dialami di Jakarta. Walaupun masih dibilang sedikit tertinggal disbanding negara-negara maju lainnya, Indonesia sebagai negara berkembang memiliki perkembangan yang maju di bidang peralatan dan tekhnologi.
Sejak kedatangan para pendatang asing ke Betawi, dimulai dari Belanda, Jepang, Inggris, dan lain sebagainya, rakyat Suku Betawi sudah disuguhkan dengan barang – barang yang didatangkan dari negara asing tersebut, seperti senjata api, kapal laut, kompas, teropong, peralatan pabrik dan bercocok tanam, dan lain sebagainya. Hal tersebut membuat masyarakat asli di daerah Betawi menjadi mengenal dan baik secara langsung maupun tidak langsung, mengikuti perkembangan teknologi tersebut.
Sekarang ini, perkembangan tekhnologi masyarakat Betawi masih mengikuti perkembangan yang terjadi di negara – negara maju lainnya, khususnya negara Asia, misalnya Jepang. Masyarakat Betawi banyak mengadaptasi perkembangan peralatan tekhnologi yang di buat di Jepang.
Sayang untuk dikatakan, tetapi masyarakat Betawi merupakan konsumen yang memiliki sifat ‘konsumtif’ yang secara langsung mempengaruhi negara kita. Perkembangan global atau modernisasi yang ingin selalu diikuti oleh masyarakat membuat masyarakat Jakarta melakukan adaptasi dengan cara ‘mengonsumsi’ barang – barang yang diproduksi oleh negara – negara asing, dan bukan menggunakan produk lokal atau produk dalam negri.

4 Sistem Mata Pencaharian
Kini Jakarta yang berpredikat sebagai Daerah Khusus Ibukota, luas wilayahnya 600 Km2 dan secara astronomis terletak diantara 608 - 11045 L.S. dan 94045Â - 94005 B.T. Rata-rata tinggi wilayah dari permukaan air laut kira-kira 7 meter. Di wilayah bagian Selatan keadaan tanahnya lebih subur dibandingkan dibagian Utara, sehingga di daerah ini penduduk asli kebanyakan mata pencaharian utamanya adalah bertani, baik bertani padi, sayur-sayuran maupun buah-buahan. Dengan perkembangan penduduk yang semakin meningkat, maka tanah-tanah pertanian maupun perkebunan semakin sempit karena dijadikan tempat pemukiman baru. Hal tersebut turut merubah mata pencaharian penduduk menjadi pedagang, buruh, tukang dan sebagainya. Sedangkan mereka yang bermukim di daerah Utara umumnya menjadi nelayan.

5. Unsur Organisasi Sosial
Masyarakat Betawi atau Jakarta asli dalam hal susunan masyarakat dan sisitem kekerabatanya, pada umumnya menganut sisitem patrilineal yaitu menghitung hubungan kekerabatan melalui garis keturunan laki-laki saja. Karena itu mengakibatkan tiap-tiap individu dalam masyarakat memasukan semua kaum kerabat ayah dalam hubungan kekerabatannya, sedangkan semua kaum kerabat ibu diluar garis hubungan kekerabatannya.
Perlu diakui, asumsi masyarakat tentang Suku Betawi memiliki penilaian yang menganggap bahwa masyarakat Betawi jarang mencapai keberhasilan, baik dalam segi ekonomi, pendidikan dan teknologi. Padahal, bila kita tinjau lebih jauh, tidak sedikit orang Betawi yang berhasil. Misalnya saja Muhammad Husni Thamrin, Benyamin S, bahkan hingga Gubernur Jakarta saat ini, Fauzi Bowo.
Ada beberapa hal yang positif yang dimiliki oleh masyarakat Betawi antara lain, jiwa sosial mereka tergolong sangat tinggi, walaupun terkadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius atau fanatik. Orang Betawi juga sangat menjaga nilai - nilai agama yang tercermin dari ajaran orang tua (terutama yang beragama Islam) kepada anak-anaknya. Masyarakat Betawi sangat menghargai pluralisme. hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat Betawi dan pendatang dari luar Jakarta. Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat Betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi yang ironisnya terjadi di daerah atau tanah masyarakat Betawi sendiri. Namun, tetap ada optimisme dari masyarakat Betawi bahwa masyarakat generasi mendatang akan mampu menopang modernisasi tersebut.

6. Sistem Religi
Sebagian besar masyarakat Suku Betawi menganut agama Islam. Tetapi terdapat sebagian kecil masyarakat Betawi yang menganut agama lain selain Islam seperti agama Kristen, Protestan, dan Katholik walaupun hanya sedikit. Agama Kristen di kalangan masyarakat Betawi masuk dan tersebar di kalangan masyarakat Betawi melalui bangsa Portugis, dimana pada abad ke -16, raja Sunda, Surawisesa, mengadakan perjanjian dengan Portugis yang memperbolehkan Portugis membangun benteng dan gudang di pelabuhan Sunda Kelapa, sehingga terjadinya proses pertukaran agama melalui perkawinan campuran antara orang Portugis dan penduduk lokal.

7. Sistem Kesenian
Tidak berbeda halnya dalam bidang kesenian. Terdapat percampuran kebudayaan yang menyebabkan Suku Betawi memiliki beragam kesenian. Misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa. Tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan Keroncong, yang merupakan perpaduan dari budaya asing dan budaya lokal.


Tanjidor

Masyarakat Betawi umumnya mengenal 4 bentuk arsitektur tradisional bagi rumah adat mereka yaitu rumah tipe gudang, tipe bapang, tipe kebaya dan tipe joglo. Rumah tipe gudang dan bapang mempunyai bentuk segi empat yang sangat sederhana dan polos. Rumah tipe kebaya mempunyai beberapa pasang atap, yang apabila dilihat dari samping kelihatannya berlipat-lipat seperti lipatan kebaya. Sedangakan rumah tipe joglo mempunyai atap yang menjulang ke atas dan tumpul seperti atap rumah joglo di Jawa.

Kapan Kita Tegas Kepada Malaysia?



Masih perdulikah kita dengan aset besar yang dimiliki bangsa ini? Bangsa yang sangat kaya dengan adat istiadat, kebudayaan, sumber daya alam yang melimpah ruah, serta sumber daya manusia yang cukup besar. Keanekaragaman budaya, bahasa beserta keunikannya yang dimiliki bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia. Semua itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang patut kita syukuri dan kita banggakan dilahirkan sebagai bangsa Indonesia. Sebagai generasi muda penerus bangsa kita patut melestarikan dan menjaga baik-baik apa yang telah dimiliki bangsa ini, tentunya dari tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab, yang ingin merusak atau ingin mengambilnya dari kita. Jika bukan kita, lalu siapa yang akan menjaga dan melestarikanya, jika tidak maka kekayaan budaya yang kita miliki sekarang akan punah seiring dengan kemajuan jaman yang semakin modern ini.


Indonesia yang sekarang memiliki 33 propinsi, tentunya kaya akan adat istiadat budayanya, baik bahasa, pakaian tradisional, alat musik, kesenian serta tarian tradisional yang berbeda-beda setiap suku bangsanya. Agama yang di anut dan di akui oleh pemerintah ada 5 yaitu Islam, Kristen protestan, khatolik, Budha, Hindu dan konghucu. Kita hidup rukun saling berdampingan satu sama lain dengan berazaskan sikap toleransi dan saling menghargai satu sama lain. Seperti yang kita banggakan kepada Negara lain salah satunya seperti batik, reog ponorogo dari Jawa Timur dan lagu daerah “rasa sayange” dari Maluku kini yang tengah ramai dipermasalahkan. Negara tetangga Malaysia tiba-tiba saja mengklaim bahwa batik, tarian reog ponorogo dan lagu “ rasa sayange” adalah kepunyaannya. Bahkan yang terbaru Tari Pendet dari Bali diklaim bahwa kebudayaan itu adalah milik Malaysia


Reog Ponorogo, salah stau kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh Malaysia


Bagaimana kita merespon dan menanggapi masalah ini? Ini bukanlah masalah yang sepele, ini harus serius kita tindak. Tentu hal ini memancing rasa emosi yang tinggi kita sebagai Bangsa Indonesia yang sudah tentu
mengetahui secara jelas bahwa itu semua adalah kepunyaan Negara Indonesia dan merupakan Budaya Asli Indonesia. Punya Indonesia dan berasal dari Indonesia! Bagaiman masalah ini dapat di selesaikan dan apa yang akan dilakukan Pemerintah dalam hal ini? Kita sebagai Bangsa Indonesia tentunya tidak boleh hanya duduk diam berpangku tangan.

Negara Malaysia yang kita kenal sebagai Negara tetangga, satu rumpun sebagai bangsa melayu seharusnya dapat membina hubungan yang baik dengan Negara Indonesia. Permasalahan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia selalu sering terjadi dan sudah menahun namun selalu selesai dengan ungkapan minta maaf atau selesai dengan cara-cara diplomasi. Jika permasalahan itu tidak diselesaikan secara tegas akan selalu terulang dan menimbulkan perang urat syaraf. Masalah yang berlarut-larut ini harus diselasaikan secara tegas dan tuntas agar masing-masing Negara bisa saling menghargai.
Bukan hanya masalah pengklaiman budaya asli Indonesia saja yang sering ditimbulkan oleh Malaysia. Setelah berbagai penganiayaan wasit karate, sekarang Negara jiran itu melakukan perekrutan warga Negara Indonesia (WNI) untuk dijadikan paramiliter atau Askar Wataniyah. Jelas saja tindakan itu secara hukum melanggar kedaulatan bangsa Indonesia.

Munculnya berbagai macam problem pelecehan yang dilakukan oleh Malaysia bisa terjadi karena selama ini Pemerintah Indonesia tidak pernah tegas menyikapi berbagai hal itu. Permasalahan menjadi selesai ketika pihak Pemerintah Malaysia melakukan permintaan maaf, anehnya kesalahan terus dilakukan, dan permintaan maaf diucapkan kembali. Jika demikian maka masalah perekrutan Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi Askar Wataniyah akan selesai ketika Pemerintah Malaysia kembali meminta maaf.
Pihak Indonesia sendiri menghadapi pelecehan yang dilakukan oleh Malaysia pun sering hanya melakukan gertak sambal. Ketika membuka Munas VIII Generasi Muda FKPPI di Caringin, Bogor, 29 Oktober 2007 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dirinya siap berperang dengan pihak mana pun bila hal sudah mengganggu kedaulatan dan keutuhan bangsa. Tuduhan bahwa dirinya takut ketika perairan Ambalat bergolak ditepis Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya dia saat itu juga terjun langsung ke lokasi dan memantau keadaan. Ungkapan siap dan berani perang itu terkait dengan tudingan tidak tegasnya Indonesia terhadap Malaysia yang sudah berulang kali melecehkan Indonesia.

Kalau dihitung-hitung Malaysia sudah sering melakukan aksi-aksi sepihak terhadap rakyat dan aset kekayaan Indonesia. Pertama, Malaysia membiarkan warganya dan aparatnya melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Indonesia di Malaysia, baik yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), sebagai diplomat atau delegasi olah raga. Selain itu pemukulan yang dilakukan polisi terhadap wasit karate asal Indonesia dan penangkapan istri diplomat Indonesia oleh RELA ( semacam polisi pamong praja) merupakan contoh yang lain.
Kedua, rakyat Indonesia banyak bekerja di sektor tenaga kasar dan tidak terampil maka rakyat Malaysia menempatkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang rendah dengan sebutan Indon. Kalau dalam bahasa kita sebutan itu sama dengan kere atau babu.
Ketiga, pemerintah Malaysia secara terang-terangan telah membajak dan mencuri kekayaan hak intelektual Indonesia. Setelah batik dipatenkan, lagu asli Maluku, Rasa Sayange, juga diakui sebagai lagu rakyat Malaysia.
Keempat, pemerintah Malaysia dengan Tentara Diraja-nya secara sadar dan terus menerus melanggar batas wilayah Indonesia. Bagi Malaysia Pulau Sipadan dan Ligitan tidak cukup sehingga mereka mencoba merebut perairan Ambalat dan pulau-pulau lainnya di wilayah Indonesia.
Kelima, merekrut para Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi Laskar Wataniyah. Laskar itu berfungsi sebagai pasukan cadangan Tentara Diraja Malaysia yang akan bertugas membantu tentara Malaysia bila terjadi pertempuran.

Selalu Terulang
Permasalahan dengan Malaysia sebenarnya sudah menahun namun selalu selesai dengan ungkapan minta maaf atau selesai dengan cara-cara diplomasi. Ketika Tentara Diraja Malaysia melanggar batas-batas wilayah Indonesia, masalah menjadi selesai ketika Panglima Tentara Diraja Malaysia minta maaf. Demikian juga ketika pemukulan terhadap wasit karate asal Indonesia dianggap selesai ketika Perdana Menteri Malaysia Ahmad Badawi meminta maaf kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Tidak meruncingnya permasalahan antara Indonesia dan Malaysia hingga menimbulkan perang sebenarnya bukan dilandasi atau di selesaikan dengan cara diplomasi atau permintaan maaf. Jika permasalahan itu tidak di selesaikan secara tegas akan selalu terulang dan menimbulkan perang urat syaraf. Masalah yang berlarut-larut ini harus di selesaikan secara tegas dan tuntas agar masing-masing saling bias menghargai.
Dari sekian Presiden Indonesia, hanya Soekarno yang berani tegas terhadap Malaysia. Ungkapan Soekarno yang terkenal adalah “ Ganyang Malaysia” selalu dijadikan jargon atau teriakan ketika hubungan Indonesia dan Malaysia memanas.
Cara-cara Soekarno itulah yang mestinya dilakukan oleh presiden-presiden selanjutnya. Namun sayangnya presiden-presiden selanjutnya relatif lebih lunak dan kooperatif terhadap Malaysia. Akibatnya Indonesia selalu dipermainkan oleh Negara jiran itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun dalam masalah Ambalat sepertinya juga sama. Ia mengatakan tidak akan terburu-buru menyatakan perang militer terhadap Negara yang akan mencaplok Indonesia. Menurutnya negosiasi lebih dikedepankan dalam mempertahankan kedaulatan bangsa, perang adalah jalan terakhir yang kita lakukan untuk mencapai kepentingan nasional.
Adanya laporan bahwa banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anggota tentara Malaysia pun sebenarnya sudah dilaporkan Pangdam VI / Tanjungpura Mayjen TNI A.E.H. Radjagukguk sejak beberapa bulan yang lalu, namun laporan Pangdam tidak mendapat perhatian serius pemerintah. Menurut anggota Komisi I DPR RI Permadi, pemerintah sekarang memble. Pada masa Soekarno dulu pernah ada keinginan untuk membentuk angkatan kelima yang bertujuan untuk mengganyang Malaysia dan Inggris Raya. Bila pemerintah dan TNI tidak pernah tegas, kita khawatir akan ada partai politik yang akan membentuk dan menjual isu angkatan kelima sebagai komoditas politik yang sangat strategis sebab rakyat antusias dan bersemangat menjadi tentara dalam rangka mempertahankan harga diri bangsa ketika dilecehkan oleh Malaysia.

Untuk itu permasalahan dengan Malaysia memang harus diselesaikan secara tuntas sebab jika tidak persoalan-persoalan tersebut akan selalu muncul. Kekayaan budaya kita satu persatu akan di curi dan rakyat Indonesia akan selalu mengalami kekerasan oleh rakyat dan aparat Malaysia.

Tata Cara Periklanan

klan yang ditayangkan di media haruslah memperhatikan kode-kode etik periklanan. Advertising Agency serta kliennya haruslah memperhatikan kode etik tersebut. Tujuan kode etik periklanan bagi konsumen adalah :
- untuk melindungi konsumen
- membantu konsumen untuk memilih merk yang tepat
- iklan dapat digunakan untuk mengedukasi konsumen
- iklan bisa sebagai sumber informasi
Sedangkan tujuan kode etik bagi perusahaan serta advertising agency adalah :
- menjaga profesionalisme serta reputasi perusahaan
- sebagai bentuk pencegahan akan adanya persaingan tidak sehat, yang ketiga
- sebagai acuan untuk membuat iklan

Kode Etik Periklanan secara :

UMUM
- Tidak boleh secara langsung maupun tidak langsung merendahkan merek orang lain
- Tidak boleh menggunakan kata-kata berlebihan seperti paling ampuh, aman, tanpa keterangan
- Tidak boleh janji tidak pasti
- Harus memuat resiko penggunaan jika ada

Untuk Iklan OBAT
- Tidak boleh mendorong penggunaan berlebihan dan terus menerus
- Memberi informasi sesuai dengan manfaat obat
- Harus memuat efek samping atau kontra indikasi
- Tidak boleh memanfaat kekuatiran masyarakat mengenai penyakit tertentu
- Tidak boleh diperankan oleh tenaga profesi kedokteran, aktor yang berperan sbg tenaga kesehatan atau setting seperti berartribut profesi kesehatan
- Tidak boleh menunjukkan efek kerja obat segera setelah penggunaan
- Tidak boleh memuat pernyataan superlatif: paling ampuh.
- Menyantumkan no dep kes
- Peringatan penggunaan

Untuk Iklan MAKANAN DAN MINUMAN
- Jika untuk diet khusus harus menyebutkan diet apa dan unsur apa pada merek yang mendukung diet khusus tsb
- Peringatan penggunaan jika ada
- Tidak boleh memberi kesan berkhasiat sbg obat atau pengganti obat.
- Jika mengandung vitamin harus sesuai dgn kadar yang dianjurkan
- Jika ditujukan untuk bayi/balita harus jelas peruntukannya.
- Jika dibuat dari bahan olahan tidak boleh memberi kesan alami
- Jika ditujukan untuk bayi/balita harus jelas peruntukannya.
- Jika dibuat dari bahan olahan tidak boleh memberi kesan alami

Untuk Iklan ROKOK
- Tidak boleh menunjukkan wujud rokok atau penggunaan rokok
- Peringatan
- Tidak boleh merangsang untuk merokok
- Memberi kesan merokok mempunyai manfaat

Sejenak Bersama Quraish Shihab




Sebagai tugas akhir dari mata kuliah Introduction to Sociology, kami diberikan
tugas untuk melakukan wawancara dengan sosok seseorang yang sukses. Kami pun
diberikan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa untuk dapat melakukan wawancara
singkat dengan Bapak Quraish Shihab. Berikut adalah rangkuman dari profil beliau
serta rangkuman wawancara singkat kami dengan beliau


Profil
Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab (lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, 16
Februari 1944; umur 65 tahun) adalah seorang cendekiawan muslim dalam ilmu-ilmu
Al Qur'an dan mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII (1998). Kakak
kandung mantan Menko Kesra pada Kabinet Indonesia Bersatu, Alwi Shihab, ini
setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang melanjutkan
pendidikan tingkat menengah di Malang sambil menyantri di Pondok Pesantren
Darul-Hadits Al-Faqihiyyah. Pada tahun 1958 beliau berangkat ke Kairo, Mesir,
dan diterima di kelas II Tsanawiyah Al-Azhar. Tahun 1967, dia meraih gelar Lc
(S-1) pada fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir dan Hadits Universitas Al Azhar.
Beliau kemudian melanjutkan pendidikan di fakultas yang sama dan pada tahun 1969
meraih gelar MA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al Qur'an dengan tesis berjudul
Al-I'jaz Al-Tasyri'i li Al-Qur'an Al-Karim.


Sekembalinya ke Ujung Pandang, Quraish Shihab dipercaya untuk menjabat Wakil
Rektor bidang Akademis dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin, Ujung Pandang.
Selain itu, beliau juga diserahi jabatan-jabatan lain, baik di dalam lingkungan
kampus seperti Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia Bagian
Timur, maupun di luar kampus seperti Pembantu Pimpinan Kepolisian Indonesia
Timur dalam bidang pembinaan mental. Selama di Ujung Pandang, beliau juga sempat
melakukan beberapa penelitian; antara lain, penelitian dengan tema "Penerapan
Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur" (1975) dan "Masalah Wakaf Sulawesi
Selatan" (1978). Tahun 1980, Quraish Shihab kembali ke Kairo dan melanjutkan
pendidikan di almamater lamanya. Tahun 1982 beliau meraih doktornya dalam bidang
ilmu-ilmu Al Qur'an dengan disertasi yang berjudul Nazhm Al-Durar li Al-Biqa'iy,
Tahqiq wa Dirasah, beliau lulus dengan yudisium Summa Cum Laude disertai
penghargaan tingkat I (mumtaz ma`a martabat al-syaraf al-'ula).

Sekembalinya ke Indonesia, sejak 1984 Quraish Shihab ditugaskan di Fakultas
Ushuluddin dan Fakultas Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain
itu, di luar kampus, beliau juga dipercayakan untuk menduduki berbagai jabatan.
Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (sejak 1984); Anggota
Lajnah Pentashbih Al Qur'an Departemen Agama (sejak 1989); Anggota Badan
Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak 1989). Beliau juga banyak terlibat dalam
beberapa organisasi profesional; antara lain: Pengurus Perhimpunan Ilmu-Ilmu
Syari`ah; Pengurus Konsorsium Ilmu-Ilmu Agama Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan; dan Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).


Bapak Quraish Shihab saat shooting untuk program Kultum (RCTI)


Yang tak kalah pentingya, Quraish Shihab sangat aktif sebagai penulis. Beberapa
buku yang sudah beliau hasilkan antara lain :
1. Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang: IAIN Alauddin,
1984)
2. Filsafat Hukum Islam (Jakarta:Departemen Agama, 1987);
3. Mahkota Tuntunan Ilahi (Tafsir Surat Al-Fatihah) (Jakarta:Untagma, 1988)
4. Membumikan Al Qur'an (Bandung:Mizan, 1992) . Buku ini merupakan salah satu
Best Seller yang terjual lebih dari 75 ribu kopi.
5. Tafsir Al-Mishbah, tafsir Al-Qur’an lengkap 30 Juz (Jakarta: Lentera Hati)
Selain menulis, beliau juga aktif mengisi program agama Islam di televisi.
Beberapa program yang cukup populer antara lain Kultum (RCTI), Tafsir Al Mishbah
(Metro TV), dan Hikmah Fajar (RCTI). Dan sekarang beliau bergelut di bidang
Pusat Studi Al Quran, di mana beliau menjadi Direktur Pusat Studi Al Quran.

Interview
Saat menjabat sebagai Menteri Agama, beliau kerap menangani hal-hal seputar
reformasi di mana pada masa itu merupakan periode reformasi setelah jatuhnya
rezim Orde Baru. Saat pertama menjabat sebagai Menteri Agama, keluarga beliau
pada awalnya tidak setuju karena takut peranan beliau sebagai kepala keluarga
sekaligus imam akan terganggu selain itu menjadi Menteri Agama bukanlah hal yang
mudah sebab dibutuhkan waktu serta tanggung jawab yang besar pula. Namun
keluarga pada akhirnya mendukung karena menjadi Menteri Agama merupakan tugas
mulia sekaligus sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.

Beliau yang ketika muda suka berolahraga sepakbola ini memiliki pengalaman suka
dan duka ketika hidupnya, yang paling berkesan menurut beliau adalah ketika anak
laki-lakinya yang bernama Ahmad Shihab lahir ke dunia, namun beliau juga
mengungkapkan bahwa titik terendah dalam hidup beliau adalah ketika Ibunda dari
beliau berpulang ke Allah SWT dikarenakan sakit gagal ginjal. Menurut beliau,
kesuksesan itu pada dasarnya merupakan pencapaian atas apa yang kita inginkan di
dalam hidup ini. Ketika ditanya, ukuran sukses itu seperti apa, beliau hanya
menjawab bahwa yang dapat mengukur suatu kesuksesan adalah masyarakat di sekitar
kita.

Ketika ditanya pendapatnya tentang masalah poligami yang sedang marak di zaman
sekarang, beliau mengatakan bahwa Ia tidak akan menganjurkan untuk berpoligami
kecuali dalam keadaan yang sangat teramat darurat. Beliau mengungkapkan bahwa
poligami itu seperti pintu darurat yang berada di dalam suatu pesawat, di mana
pintu tersebut tidak akan dibuka jika tidak mendapat izin dari pilot.

Maraknya kasus pernikahan antar bangsa yang belakangan ramai diberitakan oleh
media massa kini, juga membuat kami tertarik untuk menanyakan pendapat beliau
mengenai hal ini. Tentang pernikahan antar bangsa, beliau mengungkapkan bahwa
dalam pernikahan jika semakin banyak persamaan maka akan semakin besar
kesempatan untuk langgeng serta sebaliknya jika semakin banyak perbedaan maka
celah untuk retak pun akan semakin besar. Persamaan tersebut bisa saja berupa
satu bangsa serta satu agama. Beliau menekankan pentingnya satu/sama keyakinan
dalam suatu pernikahan sebagai fondasi kuat untuk pernikahan yang langgeng serta
awet. Persamaan yang lain dapat berupa pendidikan yang setara serta persamaan
budaya sebagai faktor-faktor pendukung pernikahan yang awet serta langgeng.

Pengalaman wawancara bersama Bapak Quraish Shihab sangatlah mengesankan bagi
kami semua. Selain karena sosok beliau yang rendah hati kepada siapapun, juga
karena ketenangan beliau dalam mengendalikan situasi serta permasalahan yang
ada. Kami pun dapat memetik suatu pelajaran yang berharga dari pengalaman hidup
beliau, yaitu tetap ingat kepada Tuhan YME, hidup dalam kerendahan hati serta
menjalani semua tugas yang diberikan Allah dengan penuh niat, tanggung jawab,
ketulusan serta keikhlasan.

Dampak Krisis Global Terhadap Industri Otomotif di Indonesia

Sebagai Persyaratan untuk mengikuti Mid Test untuk mata kuliah Indonesian Economic System, kami para mahasiswa diwajibkan untuk menulis makalah tentang Dampak Krisis Global terhadap Perekonomian Indonesia. Saya pun mengambil judul Dampak Krisis Global terhadap Industri Otomotif Indonesia. Dalam makalah itu akan dijelaskan penyebab serta asal muasal terjadinya krisis serta masalah-masalah yang kemudian timbul disertai dengan data deskriptif. Lalu akan dijelaskan bagaimana krisis global tersebut berdampak terhadap pada sektor perekonomian Indonesia pada umumnya serta pada Industri Otomotif pada khususnya.

BACKGROUND
Krisis Ekonomi Global yang masih berlangsung hingga saat ini bermula dari macetnya pembayaran cicilan kredit perumahan di Amerika yang disebabkan pemberian kredit perumahan yang kurang hati-hati (prudent) oleh bank dan lembaga keuangan. Semakin membesarnya krisis sektor keuangan di Amerika Serikat dinilai karena ada perubahan paradigma ekonomi yang terjadi di Negeri Paman Sam itu, dari kapitalisme produktif menjadi kapitalisme spekulatif. Usaha-usaha riil berubah menjadi usaha perdagangan kertas, uang, dan sebagainya. Keputusan suku bunga murah hingga dapat mendorong spekulasi. Penumpukan hutang nasional AS. Progam pengurangan pajak korporasi (mengurangi pendapatan negara). Kurangnya pengawasan lembaga pengawas keuangan terhadap aktifitas perdagangan berjangka yang berperan mengdongkrak harga minyak. Kerugian surat berharga property. Perubahan ini akhirnya menggelembung membentuk balon, dan pada akhirnya menemukan momentum ledakannya belakangan ini.
Berawal dari bangkrutnya Lehman Brothers langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia. Bursa saham di kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China, Asutralia, Singapura, India, Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan drastis 7 s/d 10 persen. Termasuk bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan Amerika Utara.
Dampak Krisis Global yang melanda dunia ini yang paling terkena imbasnya adalah sektor industri. Banyak industri yang menggantungkan fundamentalnya pada pasar Internasional seperti AS dan Eropa secara tidak langsung akan terkena cukup dalam. Proses deindustrialisasi atau penurunan jumlah industri, gejolak krisis global saat ini mengarah terjadinya proses itu. Beberapa sektor Industri seperti tekstil, otomotif dan industri lainnya merasakan dampak krisis global dunia. Bila melihat dan mendengar berita dikoran dan Televisi. Beberapa Industri besar dunia kolaps seperti Nikon di Thailand merumahkan 1500 karyawannya, Pabrik Philips di Belanda mem-PHK 1600 karyawan, dll. Industri Otomotif diberbagai negara terpaksa mengurangi jumlah karyawannya dan bahkan menghentikan sementara produksinya, seperti General Motors yang telah membeli saham Daewoo tengah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara produksinya, Isuzu Motor Ltd dan Mazda Motor Corp berencana memangkas sekitar 2700 karyawan sementaranya di Jepang, Pabrikan mobil asal Amerika Chrysler menyatakan akan memotong 25%; gaji karyawannya dan juga mengumumkan negosiasi pilihan apakah pabrik ini dijual atau dimerger masih terus dibahas. Perkembangan krisis ekonomi global yang terjadi di akhir tahun 2008 ini masih belum ada tanda-tanda akan membaik, malah di berbagai banyak negara maju, resesi justru makin tidak membaik dan belum ada tanda-tanda resesi itu akan berakhir, hal dapat mengakibatkan ekspor dari banyak negara maju itu juga menurun. Bahkan penurunannya drastis, karena permintaan pasar pada tingkat global juga menurun dan daya komsumsi menurun, sehingga ada masalah dengan supply dan produksi.

PROBLEMS
Krisis finansial yang bermula di AS saat ini dampaknya telah meluas ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan terpengaruh oleh situasi ini, namun dampaknya diperkirakan tidak separah krisis 1998. Hal ini disebabkan oleh fundamental ekonomi yang lebih baik saat ini, disamping kesiapan pemerintah dan Bank Indonesia sendiri dalam menanggapi krisis tersebut yang ditunjukkan oleh komprehensifnya kebijakan yang diambil.
Sejak lama industri otomotif nasional berperan serta dalam pengembangan perekonomian Indonesia. Industri ini memiliki mata rantai yang lengkap. Mulai dari pembuatan komponen, produksi dan perakitan kendaraan, jaringan distribusi dan penjualan hingga layanan purna jual, semuanya mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Di samping itu, industri ini turut menumbuhkan industri lain seperti pembiayaan dan asuransi. Berkembangnya industri otomotif dan berbagai industri pendukungnya memberikan kontribusi yang cukup besar bagi penerimaan pajak dan saat ini industri otomotif merupakan penyumbang pajak terbesar nomor empat di Indonesia. Lebih jauh lagi, pesatnya perkembangan industri otomotif nasional serta potensi pasarnya yang besar dapat menarik minat investor asing untuk mengembangkan usahanya di negeri ini.
Namun dampak krisis finansial global di AS itu cukup menghantam industri otomotif dalam negeri. Salah satu buktinya Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi angka penjualan mobil tahun ini bakal menurun drastis. Jika pada 2008, angka penjualan mencatat prestasi hingga terjual lebih dari 607.151 unit, maka pada 2009 diprediksi angkanya drop hanya tinggal sekitar 350.000-450.000 unit. Atau turun sekitar 25%-30% dibandingkan tahun sebelumnya.
Prestasi gairah industri otomotif 2008, ternyata tidak lama bisa dinikmati. Sebab kini kalangan industri harus berjuang keras, bukan hanya agar selamat dari dampak krisis dan mencegah terjadinya PHK. Namun juga agar penurunan kinerja industri tahun ini tidak terlalu besar. Banyak kalangan menilai grafik pertumbuhan industri otomotif Indonesia tidak pernah landai, namun turun naik fluktuatif. Sehingga tahun 2008 bisa dikatakan sebagai tahun cemerlang, sedang 2009 ini adalah masa sulit bagi industri otomotif.

DESCRIPTION DATA
Kekhawatiran pelaku industri otomotif terhadap pengaruh krisis ekonomi makin nyata saja. Kondisi ini ditandai anjloknya angka penjualan kendaraan bermotor di awal tahun secara nasional.
Penurunan hampir terjadi pada semua jenis kendaraan khususnya truk yang merosot tajam pasca krisis berlangsung. Dari 41.114 unit di Januari 2008 turun tajam ke posisi 31.567 unit di Januari 2009
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, tak hanya sales terjun bebas, produksi kendaraan bermotor (roda empat) ikut tergerus tajam. Perbandingannya, produksi Januari 2008 masih bisa mencapai 46.063 unit, namun tahun 2009 merosot jadi 30.268 unit atau 34,29%.
Situasi tak jauh beda diperlihatkan kendaraan roda dua (sepedamotor). Dari data terlihat, pencapaian penjualan Januari tahun 2008 mencapai 603.774 unit dan 2009 anjlok di posisi 433.341 unit atau 39,33%. Kapasitas produksi kendaraan roda dua pun terpaksa ikut terpangkas seiring berkurangnya permintaan pasar dari 600.844 unit di tahun 2008, menurun menjadi 411.638 unit atau sekitar 45,95%.
Selama tiga bulan pertama tahun 2009, industri kendaraan bermotor sudah turun 16,49 persen. Hal tersebut disampaikan Ke¬pala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan. Per¬nyataan Rusman ini mem¬per¬kuat prediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang memperkirakan penjualan mobil tahun ini bakal menurun drastis. Jika pada 2008, angka penjualan mencatat pres¬tasi hingga terjual lebih dari 607.151 unit, maka pada 2009 diprediksi angkanya drop hanya tinggal sekitar 350.000-450.000 unit. Atau turun sekitar 25-30 persen dibandingkan tahun se¬belumnya.

CONCLUSION
Krisis Ekonomi Global yang masih berlangsung hingga saat ini bermula dari macetnya pembayaran cicilan kredit perumahan di Amerika dan diperparah oleh bangkrutnya Lehman Brothers yang langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia. Dampak Krisis Global yang melanda dunia ini yang paling terkena imbasnya adalah sektor industri. Banyak industri yang menggantungkan fundamentalnya pada pasar Internasional seperti AS dan Eropa secara tidak langsung akan terkena cukup dalam..
Perkembangan krisis ekonomi global yang terjadi di akhir tahun 2008 ini masih belum ada tanda-tanda akan membaik, malah di berbagai banyak negara maju, resesi justru makin tidak membaik dan belum ada tanda-tanda resesi itu akan berakhir, hal dapat mengakibatkan ekspor dari banyak negara maju itu juga menurun. Bahkan penurunannya drastis, karena permintaan pasar pada tingkat global juga menurun dan daya komsumsi menurun, sehingga ada masalah dengan supply dan produksi.
Krisis finansial global di AS itu cukup menghantam industri otomotif dalam negeri padahal industri otomotif nasional telah lama berperan serta dalam pengembangan perekonomian Indonesia. Industri ini memiliki mata rantai yang lengkap. Mulai dari pembuatan komponen, produksi dan perakitan kendaraan, jaringan distribusi dan penjualan hingga layanan purna jual, semuanya mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Di samping itu, industri ini turut menumbuhkan industri lain seperti pembiayaan dan asuransi. Berkembangnya industri otomotif dan berbagai industri pendukungnya memberikan kontribusi yang cukup besar bagi penerimaan pajak dan saat ini industri otomotif merupakan penyumbang pajak terbesar nomor empat di Indonesia. Lebih jauh lagi, pesatnya perkembangan industri otomotif nasional serta potensi pasarnya yang besar dapat menarik minat investor asing untuk mengembangkan usahanya di negeri ini.
Kekhawatiran pelaku industri otomotif terhadap pengaruh krisis ekonomi makin nyata saja. Kondisi ini ditandai anjloknya angka penjualan kendaraan bermotor di awal tahun secara nasional. Selama tiga bulan pertama tahun 2009, industri kendaraan bermotor sudah turun 16,49 persen. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan penjualan mobil tahun ini bakal menurun drastis. Jika pada 2008, angka penjualan mencatat pres¬tasi hingga terjual lebih dari 607.151 unit, maka pada 2009 diprediksi angkanya drop hanya tinggal sekitar 350.000-450.000 unit. Atau turun sekitar 25-30 persen dibandingkan tahun se¬belumnya.
Pemerintah diharapkan mampu meredam serta menanggulangi dampak krisis global ini. Namun,seiring dengan belum jelasnya prospek pemulihan krisis finansial global, serta pola nilai tukar rupiah yang cenderung mengkhawatirkan, maka mulai muncul prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih rendah dari 5%.
Dari berbagai komponen pengeluaran dalam sistem perekonomian Indonesia, konsumsi masyarakat dan investasi pemerintah tampaknya akan menjadi yang paling diandalkan untuk mendorong pertumbuhan. Ekspor yang selama ini menjadi penopang pertumbuhan akan terhambat dengan menurunnya permintaan dunia serta harga yang juga tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya.
Strategi dasar dalam mempertahankan daya beli masyarakat adalah kemampuan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga laju inflasi 2009 yang ditargetkan pada angka 7%. Sebab, melemahnya perekonomian dunia juga berdampak pada menurunnya berbagai harga komoditas pangan dan energi internasional.
Secara bertahap, penerapan subsidi tepat sasaran harus mendapat porsi lebih besar lagi dalam APBN 2009 dalam berbagai bentuk bantuan langsung maupun program pengurangan kemiskinan. Subsidi pada harga komoditas harus mulai dikurangi serta membatasi konsumsi BBM bersubsidi bagi kelompok yang tidak berhak mendapatkan subsidi. Selain menurunkan inflasi, stimulus pertumbuhan 2009 akan bergantung pada kelancaran pencairan APBN dan APBD bagi program dan proyek yang sudah ditentukan.
Sebagai antisipasi kemungkinan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sektor manufaktur, terutama industri yang padat karya, perlu dilakukan koordinasi antara proyek atau program pemerintah yang bersifat kegiatan pembangunan fisik. Dengan demikian, tenaga kerja potensial yang terkena PHK dapat segera dialihkan di berbagai kegiatan yang produktif dan dapat meminimalkan pengurangan daya beli mereka. Investasi skala besar juga akan berdampak positif bagi perekonomian nasional masa depan seperti jalan tol, pembukaan lahan pertanian baru, serta pembangkit listrik, juga harus dipercepat dengan kebijakan khusus yang harus didukung semua pihak.
Langkah-langkah di atas diharapkan mampu meredam dampak krisis global agar tidak berdampak terlalu besar bagi perekonomian Indonesia terutama di sektor industri otomotif serta dapat menyelamatkan sektor-sektor penting lainnya dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian Indoesi di tengah krisis global yang terjadi.

Wisata Keramik Widayanto




Salah satu kegiatan mata kuliah Entrepreneurship Project yang diajarkan oleh Ibu Rini Sanyoto, adalah wisata keramik ke rumah Mas FX Widayanto yang terletak di daerah Depok. Berikut ini adalah rangkuman dari perjalanan saya dan kelompok di sana.

F.X.Widayanto (Mas Yanto) adalah seorang sosok seorang pengusaha sekaligus seniman yang sukses membudidayakan seni keramik. Beliau memiliki tempat yang diberi nama Rumah Tanah Baru. Rumah Tanah Baru merupakan rumah model keramik dengan konsep hunian tropis, hidup beraktifitas dengan alam. Rumah ini terletak di pinggir kota Jakarta, di wilayah Tanah Baru, Beji – Depok. Ia merasa memerlukan suasana tempat kerja yang nyaman, oleh karena itu ia menanami pohon di sekitar tempat tinggal nya itu.


Misi beliau mendirikan wisata keramik yang bertempat di Depok ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang keramik, tapi tetap bisa menikmatinya dengan suasana lingkungan yang asri. Tidak berhenti begitu saja, beliau pun berkata bahwa semua yang telah dicapainya harus dipertahankan, dilanjutkan dan juga diwariskan kepada penerus Mas Yanto, begitu panggilan akrab beliau.

Tahun 1983, ialah awal mula Mas Yanto berkarir dalam bidang ini. Masa kejayaan Mas Yanto dalam segi penjualan yaitu pada saat pameran tahun 1990 dan 1993. Pemeran-pameran yang booming, tahun 1990 ialah Loro Blonyo(patung-patung japanese wedding couple) dan tahun 1993 ialah Ganesha Ganeshi. Banyak media yang meliput F.X.Widiyanto karena hasil karyanya tersebut. Pada masa ini, Widayanto mulai dikenal banyak orang, banyak media yang meliputnya. Kalau bisa dihitung, memang jumlah seniman keramik memang tidak begitu banyak.

Kesuksesan yang dicapai Mas Widayanto saat ini tidak didapat begitu saja ia pernah melewati tantangan terbesar yang dialaminya sekitar 6 tahun yang lalu (tahun 2002), dimana beliau saat itu mengalami masalah dengan manajemen karena koordinasi dengan staffnya yang tidak berjalan baik. Hal ini terjadi karena pada saat itu beliau hanya berfokus pada kualitas produknya, sedangkan dari segi manajemen ia kurang mengerti bagaimana cara mengelola, menjual, mendistribusikan, dan mengatur keuangan perusahaan milik beliau. Masalah tidak hanya dating dari sisi manajemen, tapi juga datang datang dari kompetitor, yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Pada tahun 2000, staff dari Mas Yanto sendiri yang dinilai telah mahir dalam kerajinan keramik tersebut, membuat usaha keramik pribadi. Untuk beberapa waktu beliau sempat kecewa, depresi, namun akhirnya ia bangkit dan kembali berjuang. Sekarang, ketika beliau diberikan pertanyaan apakah ia takut kejadian tersebut terulang kembali, dengan santainya beliau mengatakan tidak, karena selama kita memiliki visi, mimpi, dan misi yang kuat kita akan kuat menghadapi masalah seperti apapun, dan yang terutama kita harus berusaha 2 atau 3 kali lebih keras dari mereka, jangan pernah putus asa dan tetap mengajarkan para staff untuk bersikap baik serta produk yang dibuat harus memiliki karakter tersendiri sehingga barang tersebut tidak hanya menjadi barang biasa.

Dalam pembuatan keramik, ide yang diambil dapat terinspirasi dari mana saja, dan dari siapa saja, akan tetapi kembali lagi, karakter dari produk tersebut harus mencerminkan ciri khas diri. Intinya dalam membuat keramik diperlukan ketekunan dan kesabaran yang luar biasa. Ia juga mengingatkan kita semua bahwa untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, kita harus tetap meningkatkan kualitas diri kita dengan memperbanyak pengetahuan kita. Kita juga harus menjadi orang yang kreatif dan innovatif agar berbeda dengan competitor kita lainnya.

Saran yang dapat kami berikan adalah kami berharap supaya Mas Yanto dapat memperbanyak showroomnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas serta kami juga mengharapkan supaya Mas Yanto dapat mensosialisasikan kerajinan keramik ke sekolah-sekolah supaya dapat mereka dapat memupuk minat mereka sejak dini.

Mark Plus Conference "Youth Marketing"



New Wave Marketing adalah bentuk, konsep, atau paradigma baru tentang marketing, merupakan era baru yang sudah berevolusi dari keadaan sebelumnya, di mana para penguasa pasar lah yang mempunyai peran dalam menciptakan, mengendalikan, dan menyalurkan informasi kepada masyarakat ke era di mana akses merupakan kunci penting (di mana semua lapisan masyarakat mampu menciptakan, mengendalikan, dan menyalurkan informasi tanpa adanya batasan jarak dan waktu). Konsep ini dicetuskan oleh Hermawan Kartajaya yang isinya sifat marketing yang berubah dari vertikal ke horisontal.

Konsep New Wave Marketing menekankan pada :
• Low Budget High Impact, yang didorong oleh global economic recession, sehingga para marketers harus se-kreatif mungkin meciptakan inovasi-inovasi marketing
• Specialization of Competencies, yang dipicu oleh ASEAN Integration, sehingga menyebabkan market menjadi semakin besar namun diikuti dengan persaingan yang semakin ketat. Akhir-akhir ini memang kita melihat pergeseran kekuatan ekonomi dari Amerika ke Asia, yang fokusnya juga mengarah ke ASEAN sebagai kekuatan baru.
• Focus on Domestic Market. Para ahli ekonomi Indonesia menyebutkan bahwa Indonesia masih bisa bertahan terhadap dampak krisis global karena perekonomian kita tidak terlalu bergantung pada Amerik mengingat pasar domestik Indonesia masih bisa bertumbuh dengan baik saat krisis global ini terjadi walaupun tetap ada dampaknya.

Selain itu, karena market yang sudah ada bersifat horisontal, maka marketers memerlukan 3 horizontal connectors: mobile (loyalty through wireless interactivity), experiential (Sight Sound Motion in Action), dan social (integrating Offline & Online Community).

Dalam memasuki era baru ini, tentu dibutuhkan berbagai penyesuaian yang harus dilakukan untuk bertahan dan menjaga eksistensi di dalam masyarakat. Dalam new wave marketing, masyarakat semakin mudah dalam mengakses informasi, baik memberi, mencari, menyebarkan, membuktikan, maupun mengubah informasi. Internet, telepon selular, surat kabar, televisi, dan media advertising sudah menjadi sarana untuk mengakses infor masi tersebut. Hal ini tentu dipicu oleh perkembangan teknologi yang begitu pesatnya dan sangat banyak masyarakat yang mengikuti tren perkembangan tersebut sehingga memudahkan informasi untuk sampai dalam waktu yang singkat.


Konsep 9 core element (Legacy Marketing) yang terdiri dari segmentation, targeting, positioning, differentiation, marketing mix (product, price, place, promotion), selling, brand, service, dan process. Di dalam Era New Wave Marketing, konsep tersebut mengalami pengembangan, yang seperti yang telah disebutkan di atas, merupakan strategi pemasaran secara horizontal, eksperiensial dan komunal yang dilakukan secara online maupun offline sehingga tercipta suatu keadaan pasar yang selalu connected, catalyzed dan civilized.


Brand yang menargetkan anak muda sebagai pasar utamanya adalah Toyota dengan Toyota Yarisnya dan Kentucky Fried Chicken. Toyota mencoba untuk memasuki pasar anak muda yaitu dengan meluncurkan Toyota Yaris. Menurut pihak Toyota, segmen kaum muda merupakan segmen yang unik. Terdapat berbagai macam karakter dan gaya hidup yang berbeda, yang membuat Toyota menciptakan berbagai macam strategi untuk mencapai market tersebut.
Lifestyle, merupakan psychografi yang dipakai oleh Toyota untuk menyesuaikan konsep marketing mix yang digunakan. Price, product, place, dan promotion yang dilakukan menggunakan konsep dan ide-ide baru. Untuk price, tentu saja Toyota Yaris memasang harga yang relative terjangkau. Untuk product, Toyota Yaris dijual dengan berbagai pilihan warna dan aksesoris yang dijual terpisah, sehingga kaum muda tertarik karena bisa memodifikasi penampilan mobilnya sesuai dengan keiinginannya. Toyota Yaris juga mengandalkan efisiensi dalam penggunaan bahan bakar. Dari sisi place, Toyota melakukan research di mana saja kaum muda berkumpul setiap harinya. Dapat disimpulkan, weekdays, kaum muda berkumpul di sekitar area kampus atau sekolah. Sedangkan weekend, kaum muda berkumpul di area mall, club, café, dll. Sedangkan dari sisi promotion, Toyota sudah memperhitungkan sarana-sarana yang digunakan kaum muda untuk mengakses informasi. Melalui internet, Toyota menciptakan blog dan facebook account untuk Yaris lovers yang digunakan untuk memberitahukan berbagai event promosi lainnya seperti tour, gathering, competition, dll.
Melalui konsep yang digunakan, Toyota berusaha mengikuti tren yang sedang digandrungi kaum muda. Melalui internet Toyota melakukan ‘expand’. Expansi yang dilakukan merupakan expansi ‘knowledge’ seperti mengetahui kegiatan kaum muda yang sedang tren, tempat-tempat yang sering didatangi oleh kaum muda, dan budaya-budaya lainnya seperti bahasa, istilah, kiasan, dan faktor-faktor lainnya yang dapat mendekatkan produknya kepada kaum muda.
Blending, merupakan strategi lain yang digunakan oleh pihak Toyota dalam usahanya meraih market kaum muda. Toyota berusaha menciptakan positioning yang kuat dengan cara humanizing the brand. Yang dimaksud dengan humanizing the brand adalah menciptakan konsep ‘to be a friend’ atau teman bagi para kaum muda. Toyota Yaris juga berusaha menjadikan dirinya sarana untuk mengekspresikan diri kaum muda.
Market share merupakan tolak ukur yang dipakai oleh Toyota untuk melihat perkembangan productnya atau product movement. Strategi dan taktik yang dipakai Toyota ternyata berhasil, debiktukan dengan meningkatnya persentase penjualan Toyota Yaris selama tiga tahun terakhir.


Seperti Toyota Yaris, KFC pun juga menargetkan anak muda sebagai pasar utamanya. KFC menggunakan musik untuk menembus pasar anak muda tersebut karena KFC menganggap musik sebagai cara yang paling ampuh. Salah satunya dengan mengeluarkan KFC Music Hitlist yang telah menelurkan band-band yang kini makin sukses. KFC juga membuat KFC Store dengan suasana seperti cafe sehingga anak muda yang cenderung suka nongkrong akan datang ke KFC Store

Leadership

Pengertian dan Unsur - Unsurnya
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang tersebut mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai.

Fungsi dan Tugas
Seorang pemimpin secara umum berfungsi sebagai berikut :
1. Mengambil keputusan
2. Mengembangkan informasi
3. Memelihara dan mengembangkan loyalitas anggota
4. Memberi dorongan dan semangat pada anggota
5. Bertanggungjawab atas semua aktivitas kegiatan
6. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan
7. Memberikan penghargaan pada anggota yang berprestasi

Level Kepemimpinan
1. Level Top Leader/Top Management
Pimpinan puncak, misalnya, direktur utama. Melakukan tugas yang bersifat konseptual. Misalnya, melakukan perencanaan yang akan dilakukan seluruh anggota.
2. Level Middle Leader/Middle Management
Golongan menengah, misalnya, staf produksi, manajer keuangan. Melakukan tugas konseptual sebagai penjabaran dari top management, juga melakukan pekerjaan tersebut. Penguasaan teknis relatif penting.
3. Lower Leader/Lower Management
Golongan bawah, misalnya, supervisor, mandor dan pelaksana teknis. Harus menguasai teknis walaupun secara konseptual tidak begitu penting.

Persyaratan Ideal Bagi Pimpinan
Pemimpin yang baik harus memiliki ciri sebagai berikut :
1. Mental dan fisik yang energik
2. Emosi yang stabil
3. Cakap berkomunikasi (cakap untuk mengajar, mendidik dan mengembangkan bawahan)
4. Berpengetahuan luas dalam hal teknikal dan manajerial
5. Motivasi personal yang baik
6. Ahli dalam bidang sosial
7. Tingkat kecerdasan yang tinggi
8. Perhatian terhadap keseluruhan kepentingan
9. Matang dalam emosi dan pikiran
10. Penghayatan terhadap kerja sama tinggi

Product Life Cycle and SWOT Analysis

Dalam tugas mata kuliah Marketing Planning and Control ini, saya beserta kelompok diminta untuk membuat Product Life Cycle, SWOT Analysis dari suatu produk. Kami memilih London School of Public Relations sebagai produk kami. Setelah kami menganalisis hal tersebut, kami diminta untuk membuat Strategi untuk 5 tahun ke depan serta taktik-taktik yang akan diimplementasikan.

TUGAS RELIGION INSTRUCTION

TUJUH DOSA BESAR


STIKOM The London School of Public Relations Jakarta 2009

Mahatma Gandhi berkata bahwa ada tujuh hal yang akan menghancurkan kita dan semuanya itu berkaitan dengan konidisi sosial dan politik dan dari setiap dosa besar tersebut penangkalnya adalah suatu standar eksternal yang eksplisit atau sesuatu yang berdasarkan pada prinsip hukum alam, bukan pada nilai-nilai ahli sosial.
Kekayaan tanpa kerja
Artinya adalah sesuatu praktek mendapatkan sesuatu tanpa modal / usaha ataupun memanipulasi pasar dan aset sehingga tidak harus bekerja atau menghasilkan nilai tambah, jadi hanya memanipulasi orang dan barang. sekarang yang banyak terjadi yaitu timbulnya profesi – profesi yang berkenaan dengan mengumpulkan kekayaan tanpa bekerja, mengumpulkan banyak uang tanpa membayar pajak, mengambil keuntungan dari program-program gratis pemerintah tanpa menanggung bagian beban keuangan yang wajar , dan menikmati semua keuntungan dari status warga Negara dan keanggotaan suatu badan hukum tanpa memikul resiko atau tanggung jawab apapun. Dasarnya adalah suatu rencana cepat kaya.
Sebagai suatu contoh konkret pada zaman sekarang adalah timbulnya organisasi pemasaran jaringan dan organisai-organisasi piramida yang menhkhawatirkan karena banyak ornag yang menjadi kaya dengan cepat dengan cara membangun struktur dibawah mereka – yang memberi makan mereka tanpa bekerja. Mungkin di awal anda harus bekerja, tetapi dalam waktu singkat anda bisa memiliki kekayaan tanpa bekerja. Sehingga motif emosional utama yang timbul adalah ketamakan.
Kenikmatan tanpa suara hati
Banyak orang yang mendambakan kenikmatan tanpa suara hati atau rasa tanggung jawab, bahkan terasa meninggalkan atau sama sekali mengabaikan pasangan dan anak-anaknya dengan alasan mengerjakan urusan mereka. Tetapi kemandirian bukanlah keadaan yang paling dewasa, sedangkan belajar untuk memberi dan menerima, untuk hidup tidak egois, peka, penuh perhatian adalah tantangan kita. Jika tidak, tidak akan ada rasa tanggung jawab sosial dalam kegiatan-kegiatan kenikmatan kita. Akhirnya kenikmatan tanpa suara hati menjadi sangat mahal apabila diukur dengan terminology waktu, uang, reputasi dan rasa sakit hati dari orang-orang yang terluka oleh tindakan orang-orang yang hanya ingin menuruti dan memuaskan diri mereka dalam jangka pendek. Terseret atau terbuai keluar dari hukum alam tanpa suara hati adalah berbahaya. Suara hati adalah tempat bersemayamnya kebenaran dan prinsip-prinsip abadi-monitor internal hukum alam.

Pengetahuan tanpa karakter
Pengetahuan yang luas tetapi tanpa karakter yang kuat dan berperindip jauh lebih berbahaya di bandingkan dengan pengetahuan yang sempit. Perkembangan intelektual yang murni harus diseimbangkan dengan perkembangan karakter internal. Pendidikan karakter dapat dimulai dengan menanamkan nilai-nilai umum seperti kebaikan, keadilan, martabat, kontribusi, dan integritas yang akan diterapkan juga dalam system pendidikan kita sehingga akan mencapai keseimbangan yang lebih baik antara perkembangan karakter dan intelektual.

Perdagangan tanpa moralitas
Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Moral Sentiments menjelaskan bahwa dasar moral sangat berpengaruh terhadap keberhasilan system kita : bagaimana kita memperlakukan satu sama lain, semangat untuk berbuat baik, untuk melayani, untuk member bantuan. Bila tidak ada moral dalam dunia ekonomi kita, kita akan membentuk masyarakat dan bisnis yang tidak bermoral. Baginya setiap transaksi bisnis adalah suatu tantangan moral agar kedua pihak memperoleh hasil yang adil. Semangat Aturan emas (Golden Rule) atau menang-menang adalah semangat moralitas, semangat saling menguntungkan, semangat keadilan bagi semua yang terlibat yang dalam sama halnya dengan moto Rotary Club “apakah itu adil dan apakan memenuhi keinginan semua pihak yang berkepentingan?” Itulah perasaan moralitas pelayanan kepada semua pihak yang berkepentingan. Orang akan mendapat masalah apabila mereka berkata bahwa kebanyakan dari trsnsaksi-transaksi ekonomi mereka bermoral berarti ada sesuatu yang terselubung, tersembunyi , rahasia sedang terjadi. Itu sama saja mereka mengatakan kebohongan-kebohongan kepada diri mereka sendiri sehingga mereka tidak harus mengikuti hukum alam.

Ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan

Ilmu pengetahuan bukan hanya tentang menjadi teknik dan teknologi, bila seperti itu ilmu pengetahuan dengan cepat akan merosot menjadi manusia melawan kemanusiaan. Teknologi merupakan paradigm ilmu pengetahuan, jika ada sedikit pengertian tentang tujuan manusia yang lebih tinggi yang dicoba keras oleh teknologi untuk dicapai, kita akan menjadi korban teknologi kita sendiri. Sama seperti ketika kita melihat orang-orang berpendidikan tinggi yang meniti tangga keberhasilan ilmiah namun pada akhirnya ia bersandar pada dinding yang salah karena kehilangan anak tangga yang bernama kemanusiaan. Jadi dalam intinya walaupun teknologi terus berubah seiring berjalannya waktu dengan segala inovasi-inovasi didalamnya, tetapi hal-hal mendasar masih akan tetap berlaku seiring dengan berjalannya waktu untuk menyeimbangkan perilaku manusia.

Agama tanpa pengorbanan

Tanpa pengorbanan kita mungkin menjadi aktif didalam mesjid tetapi tidak aktif di dalam hidup beriman, dengan kata lain mungkin kita telah melakukan praktek-praktek ritual agama namun tidak sedikitpun menerapkan contoh konkretnya dalam kegiatan sehari-hari seperti memiliki kerendahan hati, bagaimana kita berkorban untuk orang lain, bagaimana kita membantu sesama. Dalam agama, tidak hanya ritualnya saja yang dinialai tetapi juga bentuk-bentuk diluar kegiatan itu semua karena bila agama hanya dilihat sebagai suatu system hirarki biasa, orang-orang tidak akan mempunyai semangat ibadah yang mendalam. Sebaliknya, mereka akan memusatkan perhatian pada ritual lahiriah dan semua bentuk-bentuk luar agama yang bisa dilihat, tetapi tidak berpusat kepada Tuhan. Banyak orang yang menginginkan “agama” atau paling tidak penampilan beragama tanpa mau pengorbanan apapun. Meraka menginginkan spiritualitas yang lebih besar namun tidak mau “berkorban” untuk mencapainya.

Partai Gerindra

Asal – usul logo dari Partai Gerindra :
• Kotak persegi panjang bergaris hitam, dasar warna putih, yang melambangkan
kesucian dan keikhlasan. Di tengah terdapat lima persegi bergaris hitam dengan
dasar merah.
• Di tengahnya terdapat gambar kepala Burung Garuda dengan warna kuning
keemasan, melambangkan kemakmuran. Menghadap ke kanan, melambangkan keberanian
dalam bersikap dan bertindak.
• Kepala Burung Garuda pada lehernya terdapat sisik yang berjumlah 17, terdapat
jengger dan jambul berjumlah 8, bulu telinga yang berjumlah 4, bingkai gambar
kepala Burung Garuda persegi 5, yang menyimbulkan tanggal kemerdekaan Indonesia,
17-8-45.
• Di atasnya bertuliskan PARTAI berwarna hitam, di bawahnya bertuliskan GERINDRA
berwarna merah dengan tepi tulisan berwarna hitam, di bawahnya lagi tulisan
GERAKAN INDONESIA RAYA berwarna hitam.

PROFIL
Terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu,
demokratis, adil dan makmur serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan
Pancasila, sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan
cita-cita bersama dari seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan cita-cita
tersebut, hanya dapat dicapai dengan mempertahankan persatuan dan kesatuan
bangsa, dengan landasan Pancasila.
Budaya bangsa dan wawasan kebangsaan harus menjadi modal utama untuk mengeratkan
persatuan dan kesatuan. Sehingga perbedaan di antara kita justru menjadi rahmat
dan menjadi kekuatan bangsa Indonesia.
Namun demikian, mayoritas rakyat masih berkubang dalam penderitaan, sistem
politik kita tak kunjung mampu merumuskan dan melaksanakan perekonomian Nasional
untuk mengangkat harkat dan martabat mayoritas rakyat Indonesia dari
kemelaratan.
Bahkan dalam upaya membangun bangsa, dalam perjalanannya kita telah terjebak
sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi pasar telah memporak-porandakan
perekonomian bangsa, yang menyebabkan situasi yang sulit bagi kehidupan rakyat
dan bangsa. Hal itu berakibat menggelembungnya jumlah rakyat yang miskin dan
menganggur. Pada situasi demikian, tidak ada pilihan lain bagi bangsa ini
kecuali harus menciptakan suasana kemandirian bangsa dengan membangun sistem
ekonomi kerakyatan.
Terpanggil untuk memberikan amal baktinya kepada negara dan rakyat Indonesia,
atas Rahmat Allah Yang Maha Esa, akhirnya DIDIRIKAN PARTAI GERAKAN INDONESIA
RAYA (GERINDRA).
Partai Gerakan Indonesia Raya adalah partai rakyat yang mendambakan Indonesia
yang bangun jiwanya, dan bangun badannya. Partai Gerakan Indonesia Raya adalah
partai rakyat yang bertekad memperjuangkan kemakmuran dan keadilan di segala
bidang.

DPP PARTAI GERINDRA
Alamat kantor pusat :
Jl. Brawijaya IX No.1 , Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, Jakarta 12160
INDONESIA
Telepon:62-21-727 95478 / 62-21-739 5154
Penanggung Jawab :
Drs. M.Asrian Mirza, Ketua Bidang Humas & Media Massa, DPP Partai Gerindra.

IMAGE MAKING
Gerindra mengharapkan agar masyarakat tahu bahwa Gerindra merupakan suatu
gerakan yang ingin mengusung perubahan untuk menuju ke arah yang lebih baik bagi
masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah (ekonomi kerakyatan).
Internal partainya menampilkan calon-calon pemuda yang kompeten dan intelek di
tengah masyarakat dikarenakan Gerindra ingin menunjukkan suatu perubahan yang
digerakkan untuk menuju Indonesia yang lebih baik lagi.

STRUKTUR ORGANISASI GERINDRA
Ketua Dewan Pembina Gerindra : PRABOWO SUBIANTO
Ketua Umum : Prof. Dr. Ir. SUHARDI , M.Sc
Wakil Ketua Umum : FADLI ZON
Wakil Ketua Umum : MUCHDI PURWOPRANJOTO
Wakil Ketua Umum : HALIDA HATTA
Ketua: SUFMI DASKO
Ketua: SAPTO MURTIONO
Ketua: GLENY KAIRUPAN
Sekretaris Jenderal : AHMAD MUZANI
Wakil Sekretaris Jenderal: BUDI HERYADI
Wakil Sekretaris Jenderal: HUSNA
Wakil Sekretaris Jenderal: TASLIM AZIS
Bendahara Umum : T.A MULIATNA DJIWANDONO
Wakil Bendahara Umum: DWI SASONGKO

VISI
Terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu,
demokratis, adil dan makmur serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan
Pancasila, sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan UUD 1945.

MISI
Partai Gerakan Indonesia Raya adalah partai rakyat yang mendambakan Indonesia
yang bangun jiwanya, dan bangun badannya. Partai Gerakan Indonesia Raya adalah
partai rakyat yang bertekad memperjuangkan kemakmuran dan keadilan di segala
bidang.

PENDEKATAN
Gerindra melakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat dalam rangka
membangun image yang diharapkan. Pendekatan-pendekatan tersebut berupa :
-Kampanye terbuka.
-Menggunakan media advertising untuk memperkenalkan Partai Gerindra.
-Memberikan bantuan kepada masyarakat berupa menjual sembako dengan harga yang
lebih murah.
-Memberikan beasiswa
-Memberikan sumbangan buku
-Memberikan bantuan-bantuan untuk korban bencana
-Memberikan edukasi tentang pemilu

Untuk menyampaikan informasi atau berkomunikasi dengan masyarakat, Gerindra
memiliki bagian humas yang memang dikhususkan untuk berkomunikasi dengan
masyarakat. Selain bagian humas, Gerindra juga memiliki Gerindra Media Centre
yang fungsinya untuk melakukan komunikasi kepada masyarakat melalui media cetak
dan media elektronik. Gerindra juga menyampaikan misinya serta berkampanye lewat
public figure.

New Ego and Old Ego

NEW EGO AND OLD EGO

Saya adalah ank 3 dari 3 bersaudara. 2 kakak saya perempuan semua. Banyak orang berpendapat bahwa sesame perempuan seringlah terjadi perkelahian. Saya menyetujui pendapat tersebut (waktu saya msh duduk di bangku sekolah). Setiap saya berkelahi dengan kakak perempuan saya, saya sangat emosi yang akhir nya ingin sekali keluar rumah. Tidak mau diam dirumah dan melihat wajah kakak saya, kalau tidak pasti perkelahian akan berlanjut seram. Saya tahu itu keanak-anakan namun saat itu umur saya pun masih kecil,pengertian benar dan tidak belum jelas.
Sekarang semakin bernajak dewasa, saya sungguh malu dengan perkelahian antar saudara kandung. Saya menyesali semua perbuatan saya. Terkadang perkelahian terjadi namun hanya perkelahian kecil saya yang terjadi karena hal-hal kecil pula. Dan setelah itu kami pun tertawa kembali. Semakin dewasa nya saya,semakin bias saya mengontrol emosi saya. Jika memang terjadi perkelahian, saya langsung menyelesaikan nya tanpa perlu berfikir untuk keluar rumah.

“Impact of Global Economic Crisis in Education and AIDS”

BACKGROUND
September 2008, many business journals published commentaries warning about the financial stability of leading U.S. and European investment banks and insurance firms. Beginning with failures caused by misapplication of risk controls for bad debts, collateralization of debt insurance and fraud, large financial institutions in the United States and Europe faced a credit crisis and a slowdown in economic activity. The crisis rapidly developed and spread into a global economic shock, resulting in a number of European bank failures, declines in various stock indexes, and large reductions in the market value of equities and commodities. Moreover, the de-leveraging of financial institutions further accelerated the liquidity crisis and caused a decrease in international trade. World political leaders, national ministers of finance and central bank directors coordinated their efforts to reduce fears, but the crisis continued. At the end of October a currency crisis developed, with investors transferring vast capital resources into stronger currencies such as the yen, the dollar and the Swiss franc, leading many emergent economies to seek aid from the International Monetary Fund.
The collapse of Lehman Brothers was a symbol of the global financial crisis.
On Sunday, September 14, it was announced that Lehman Brothers would file for bankruptcy after the Federal Reserve Bank declined to participate in creating a financial support facility for Lehman Brothers. The significance of the Lehman Brothers bankruptcy is disputed with some assigning it a pivotal role in the unfolding of subsequent events. The principals involved, Ben Bernanke and Henry Paulson, dispute this view, citing a volume of toxic assets at Lehman which made a rescue impossible. Immediately following the bankruptcy, JPMorgan Chase provided the broker dealer unit of Lehman Brothers with $138 billion to "settle securities transactions with customers of Lehman and its clearance parties" according to a statement made in a New York City Bankruptcy court filing.

PROBLEMS
The following countries/territories went into recession in the third quarter of 2008: Japan, Sweden, Hong Kong, Singapore, Italy, Turkey and Germany. As a whole the fifteen nations in the European Union that use the euro went into recession in the third quarter. In addition, the European Union, the G7, and the OECD all experienced negative growth in the third quarter.
The following countries went into technical recession in the fourth quarter of 2008: United States, United Kingdom, Spain, Indonesia and Taiwan.
Of the seven largest economies in the world by GDP, only China and France avoided a recession in 2008. In the year to the third quarter of 2008 China grew by 9%. This is interesting as China has until recently considered 8% GDP growth to be required simply to create enough jobs for rural people moving to urban centres. This figure may more accurately be considered to be 5-7% now that the main growth in working population is receding. Growth of between 5%-8% could well have the type of effect in China that a recession has elsewhere.

Impact of Global Economic Crisis in Indonesia

Indonesia is suffering from gradually increasing impacts of the global financial crisis, with its export value growth in 2009 predicted to drop below zero.
Indonesian central bank (Bank Indonesia)'s Deputy Governor Hartadi A Sarwono said on Thursday that the country's export value is expected to drop 4.6 percent this year.
Hendri Saparini, director of the Econit Advisory Group, also predicted on Wednesday that the country's export value growth this year will stand at minus 5 percent.
According to the government department, Indonesia's non-oil product export value will fall 20 percent or 21.6 billion U.S. dollars this year from 108 billion dollars in 2008.
Their predictions have partly come true, seeing the country's export value dropped 17.7 percent month on month this January. Suffering from the export decreasing, Indonesia's export-related companies, including traders and manufacturers, have to expand lay-offs so as to save their costs. Sofyan Wanandi, chairman of the Indonesian Employers Association, said on March 13 that the country's unemployed population had grown to 240,000 by this month, most of which came from labor-intensive industries, though the governmental statistics showed that figure was 37,909. Nevertheless, the big unemployment inevitably reduced Indonesia's purchasing power and lowered market demands, while the country's major commodity supports remained adequate. Thus, Bank Indonesia, considering the low fuel price on the International market, predicted the country's inflation rate this year will go down to 5-7 percent, which gives it spaces to cut the benchmark interest rate. Bank Indonesia cut the bank's benchmark rate by 50 basis points from 8.25 percent to 7.75 percent on March 4, seeing the country's inflation rate in February recorded at 8.6 percent. That is the fourth time for the central bank to cut benchmark interest rate since last December. However, the commercial banks in Indonesia did not actively follow suit to cut their interest rates sharply, but only decrease the lending rate from 14.2 percent at the end of last year to 13.93 percent by the second week of March and the deposit rate from 8.75 percent to 8.32 percent, averagely. Those are not enough, said analysts, adding that banks should keep lending rates below 13 percent to guarantee the economy running at the targeted 4.5 percent economic growth. Therefore, many analysts and some officials in Indonesia had lost their confidence in the 4.5 percent economic growth this year, even Bank Indonesia on Thursday reduced its economic growth expectation to 4 percent. However, President Susilo Bambang Yudhoyono seems to remain optimistically about the figure. President Yudhoyono's confidence came from the government's plan of allocating a total 73.3 trillion rupiah (about 6.1 billion U.S. dollars) economic stimulus package. "Let us make the economic stimulus a success because it is the state's and people's money and therefore it should be aimed at the right targets and used as much as possible to improve the people's welfare," said the president on March 7, adding that he hoped the funds would be channeled in April. Of the package, 12.2 trillion rupiah (about 1 billion dollars) is for certain departments and ministries for infrastructure development across the country, which is 2 trillion rupiah more than the government's previous plan. The president said that infrastructure development would accelerate economic growth and enable maximum absorption of the work force amid the global financial crisis. According to the previous plan, the 10.2 trillion rupiah (about850 million dollars) could be used to create 1 million jobs directly and another 1 million to 2 million jobs indirectly. Besides, the money is also expected to bring 900,000 laid-off labor forces back to work. Furthermore, the Indonesian government supports the proposal of raising fiscal stimulus to up to 2 percent of gross domestic product (GDP), particularly in 2010, at the meeting of G-20 finance ministers and central bank governors in London. "The fiscal stimulus for 2009 is not a problem. The problem is the fiscal stimulus for 2010 that needs to be raised," Head of the Fiscal Policy Board at the Indonesian Finance Ministry Anggito Abimanyu said on Monday. Although he said the government has not decided about the fiscal stimulus for 2010, it is possible for the country to allocate stimulus funds worth about 105 trillion rupiah (about 8.75 billion dollars) next year.
In spite of the big meaning, the huge stimulus package will definitely increase the budget deficit of the Indonesian government. According to the Financial Ministry's official director general of budgetary affairs Anny Ratnawati, the deficit will hit 137 trillion rupiah (about 11.4 billion dollars) this year, accounting for 2.6 percent of the country's GDP, as against last year's 51 trillion rupiah (about 4.25 billion dollars), or 1 percent of the GDP. Ratnawati made that calculation when the stimulus package was still 71.3 trillion rupiah. With the additional 2 trillion rupiah, the country's budget deficit in 2009 will reach about 139 trillion rupiah (about 11.6 billion dollars). In order to cover the deficit, Indonesia has prepared standby loans worth 44.5 trillion rupiah (about 3.71 billion dollars) and is still seeking loans from other countries and international financial institutions.
Bank Indonesia' Sarwono said on Thursday that the government was in a process to finalize a standby loan worth 1 billion dollars from the Islamic Development Bank (IDB) and the French government. He also said that the government had received 5.5 billion dollars (from Japan, Australia and the Asian Development Bank) before that.
On the other hand, according to the Investment Coordinating Board (BKPM), Indonesia is expected to maintain a 20 percent foreign direct investment growth this year, which is another positive signal to the country's economic growth.
BKPM chief Muhammad Lutfi said on Feb. 24 that though investment growth was not too high this year compared with last year's 43.8 percent, in view of the current global economic crisis the country's economy was still better than that of other Asian countries.
DESCRIPTION-DATA
Global Crisis Prompts Big Rise in World Bank Health and Education Financing
AIDS Drugs Could Be in Short Supply
Washington, April 24, 2009 - The World Bank said today it was mobilizing up to $3.1 billion this year in health financing to help poor countries battle threats to their social services during the global economic crisis. This effectively triples Bank support from $1.0 billion last year and will be used to strengthen health systems in poor countries, boost their performance in preventing and treating communicable diseases, and improving child and maternal health, hygiene and sanitation.

The Bank also said it was doubling its education financing this year in low- and middle-income countries to $4.09 billion.

The new health and education numbers follow the Bank's announcement earlier this week that its investments in social protection programs, including social safety nets, are expected to rise dramatically for 2009-2010 to $12 billion.

In a new report showing how previous crises have forced developing countries to cut back on health and education spending, the Bank also warns that a number of countries may already be facing hardship in supplying life-saving drugs for people living with AIDS.

According to the new report,Averting a Human Crisis During the Global Downturn: Policy Options from the World Bank's Human Development Network,preliminary findings from a March 2009 survey conducted in 69 countries, which offer treatment to 3.4 million people on antiretroviral treatment (ART), suggests that 8 countries now face shortages of antiretroviral drugs or other disruptions to AIDS treatment. A total of 22 countries in Africa, the Caribbean, Europe and Central Asia, and Asia and Pacific expect to face disruptions over the course of the year. Together, these countries are home to more than 60 percent of people worldwide on AIDS treatment. HIV/AIDS prevention programs are also in jeopardy. 34 countries representing, 75 percent of people living with HIV, already see an impact on prevention programs that target their high-risk groups (including sex workers and injecting drug users).

"This new report shows that people on AIDS treatment could be in danger of losing their place in the lifeboat, and mothers and their children in poor countries could face cuts in key health and nutrition services," says Joy Phumaphi, the World Bank's Vice President for Human Development and former Health Minister for Botswana. "The global economic downturn has taken a wrecking ball to growth and development in the developing world, with children having to drop out of school and poor families eating cheaper, less nutritious food which can result in weight loss and severe malnutrition, especially for young children and pregnant women."

Phumaphi says that during the East Asia crisis in the late 1990s, for example, a survey of public health facilities in Thailand reported a 22% increase in anemia amongst pregnant women as mothers switched to eating less nutritious foods; in Indonesia, micro-nutrient deficiencies (especially vitamin A) in children and women (of reproductive age) increased during the crisis period, while the average weight fell for children under the age of three.

Holding the line on social services:

Evidence from previous crises in Argentina, Indonesia, Thailand, and Russia shows that governments were forced to cut health services as a result of shrinking budgets and that returning health spending to pre-crisis levels took up to 10-15 years to achieve.

"We cannot afford a 'lost' generation of people as a result of this crisis," Phumaphi said. "It is essential that developing countries and aid donors act now to protect and expand their spending on health, education and other basic social services and target these efforts to make sure they reach the poorest and most vulnerable groups."

Citing the new report, the Bank says that 23 countries depend on foreign aid for more than 30% of their total health spending and that maintaining donor aid flows during a crisis is urgent in order to safeguard health services. In Rwanda and Ethiopia, foreign aid donors subsidize more than 50% of total government budgeted health spending. Governments have used this aid to expand their health services but they are highly dependent on uninterrupted aid flows aid to keep health services available to people, especially the poorest and most vulnerable groups.

People most vulnerable to falling sick and into extreme poverty as a result of the global economic crisis include people living with disabilities, 'informal' workers who toil in the shadows of the mainstream job market and make up a large percentage of the workforce in developing countries, and poor women and children, especially mothers and girls.

Gaps in HIV/AIDS prevention and treatment:

According to the new report, the Bank is encouraging countries which depend extensively on external donor HIV/AIDS financing to identify impending cash shortages as far as possible in advance, and to liaise with the Bank and other partners which would help to mobilize 'bridge financing' that prevents interrupted AIDS drug treatment at the very least. At the same time, the Bank warns that maintaining and expanding effective HIV prevention programs during the current crisis is also essential to guard against a resurgence of new infections.

The report also suggests that countries set up simple early warning systems to help track and minimize treatment interruptions while closely monitoring drug supplies and the use of key health services.

Ensuring children remain in school:

Evidence from the East Asia crisis and others show that families suddenly faced with unemployment and lost wages pull their children, especially girls, out of school and that they seldom return to school afterwards, effectively ending their chance of a formal education.

The report says that allowing enrollments and learning levels to deteriorate during the crisis will deprive developing countries of the ability to get a head-start on their economic competitiveness when the world eventually emerges from crisis.

Evidence from past crises and recent impact evaluations show that conditional cash transfers (e.g., the 'Oportunidades' program in Mexico), school feeding programs (e.g., in Jamaica) and student fellowships can also help to keep children in school. Governments and donors can also help with block grants to schools in the most vulnerable areas, on-time payment of teacher salaries, and other incentives to keep students stay in school and learn during crises.

Countries able to maintain or build up their job skills during the recession will be able to better to recover their lost footing; wealthy countries such as the United States are using stimulus investment in education and higher labor skills to re-tool their workers for the future and also to guard against future crises and economic downturns.

Social protection to help poor and vulnerable people:

Social Protection programs, which include safety nets, and job creation and training programs, help to forestall rising poverty and inequality as a result of the crisis. For example, these programs can ensure that people in need get the nutrition, health, education services and alternative sources of income they need to weather the worst effects of the global downturn.

World Bank response to potential human crisis:

To avert a human emergency during the economic crisis, the Bank is providing swift assistance for poor and vulnerable groups, especially including women, children, and people with disabilities. It is also working with countries and donors to maintain adequate national investments in health and education, and to scale up social protection programs during the economic crisis.

"We have seen in the past that global slowdowns can lead to reduced government spending and donor flows to health and education," says the World Bank's Managing Director for Human Development Graeme Wheeler. "Despite the crisis, aid donors must honor their commitments to increase financing for human development to prevent backsliding in this vital area."

For example, Wheeler says that the World Bank has set up a Vulnerability Financing Facility (VFF) to channel funds to those hardest hit by the twin food and economic crises with separate windows for rapid social response and food security. Through the VFF and other programs, the Bank is helping countries to expand services for maternal/infant health and nutrition, and school feeding programs; scale up targeted safety net programs; invest in active labor markets, income support for the unemployed, job creation and training programs and other work related initiatives.

The Bank is also advising countries against making abrupt policy changes to their pension systems in response to the crisis, and to focus on diversifying their pension systems and on smaller, targeted measures to protect those at or near retirement age.