Selasa, 13 Oktober 2009

Wisata Keramik Widayanto




Salah satu kegiatan mata kuliah Entrepreneurship Project yang diajarkan oleh Ibu Rini Sanyoto, adalah wisata keramik ke rumah Mas FX Widayanto yang terletak di daerah Depok. Berikut ini adalah rangkuman dari perjalanan saya dan kelompok di sana.

F.X.Widayanto (Mas Yanto) adalah seorang sosok seorang pengusaha sekaligus seniman yang sukses membudidayakan seni keramik. Beliau memiliki tempat yang diberi nama Rumah Tanah Baru. Rumah Tanah Baru merupakan rumah model keramik dengan konsep hunian tropis, hidup beraktifitas dengan alam. Rumah ini terletak di pinggir kota Jakarta, di wilayah Tanah Baru, Beji – Depok. Ia merasa memerlukan suasana tempat kerja yang nyaman, oleh karena itu ia menanami pohon di sekitar tempat tinggal nya itu.


Misi beliau mendirikan wisata keramik yang bertempat di Depok ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang keramik, tapi tetap bisa menikmatinya dengan suasana lingkungan yang asri. Tidak berhenti begitu saja, beliau pun berkata bahwa semua yang telah dicapainya harus dipertahankan, dilanjutkan dan juga diwariskan kepada penerus Mas Yanto, begitu panggilan akrab beliau.

Tahun 1983, ialah awal mula Mas Yanto berkarir dalam bidang ini. Masa kejayaan Mas Yanto dalam segi penjualan yaitu pada saat pameran tahun 1990 dan 1993. Pemeran-pameran yang booming, tahun 1990 ialah Loro Blonyo(patung-patung japanese wedding couple) dan tahun 1993 ialah Ganesha Ganeshi. Banyak media yang meliput F.X.Widiyanto karena hasil karyanya tersebut. Pada masa ini, Widayanto mulai dikenal banyak orang, banyak media yang meliputnya. Kalau bisa dihitung, memang jumlah seniman keramik memang tidak begitu banyak.

Kesuksesan yang dicapai Mas Widayanto saat ini tidak didapat begitu saja ia pernah melewati tantangan terbesar yang dialaminya sekitar 6 tahun yang lalu (tahun 2002), dimana beliau saat itu mengalami masalah dengan manajemen karena koordinasi dengan staffnya yang tidak berjalan baik. Hal ini terjadi karena pada saat itu beliau hanya berfokus pada kualitas produknya, sedangkan dari segi manajemen ia kurang mengerti bagaimana cara mengelola, menjual, mendistribusikan, dan mengatur keuangan perusahaan milik beliau. Masalah tidak hanya dating dari sisi manajemen, tapi juga datang datang dari kompetitor, yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Pada tahun 2000, staff dari Mas Yanto sendiri yang dinilai telah mahir dalam kerajinan keramik tersebut, membuat usaha keramik pribadi. Untuk beberapa waktu beliau sempat kecewa, depresi, namun akhirnya ia bangkit dan kembali berjuang. Sekarang, ketika beliau diberikan pertanyaan apakah ia takut kejadian tersebut terulang kembali, dengan santainya beliau mengatakan tidak, karena selama kita memiliki visi, mimpi, dan misi yang kuat kita akan kuat menghadapi masalah seperti apapun, dan yang terutama kita harus berusaha 2 atau 3 kali lebih keras dari mereka, jangan pernah putus asa dan tetap mengajarkan para staff untuk bersikap baik serta produk yang dibuat harus memiliki karakter tersendiri sehingga barang tersebut tidak hanya menjadi barang biasa.

Dalam pembuatan keramik, ide yang diambil dapat terinspirasi dari mana saja, dan dari siapa saja, akan tetapi kembali lagi, karakter dari produk tersebut harus mencerminkan ciri khas diri. Intinya dalam membuat keramik diperlukan ketekunan dan kesabaran yang luar biasa. Ia juga mengingatkan kita semua bahwa untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, kita harus tetap meningkatkan kualitas diri kita dengan memperbanyak pengetahuan kita. Kita juga harus menjadi orang yang kreatif dan innovatif agar berbeda dengan competitor kita lainnya.

Saran yang dapat kami berikan adalah kami berharap supaya Mas Yanto dapat memperbanyak showroomnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas serta kami juga mengharapkan supaya Mas Yanto dapat mensosialisasikan kerajinan keramik ke sekolah-sekolah supaya dapat mereka dapat memupuk minat mereka sejak dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar